METODE MENGAJAR GURU DALAM PROGRAM MENGHAFAL QUR’AN BAGI SISWA MA MA’ARIF NU 1 SAMARINDA

Abstract

Yuyun Mar’atus Sholehah. 1911101082. “Metode Mengajar Guru dalam Program Menghafal Qur’an bagi Siswa MA Ma’arif NU 1 Samarinda”. Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Iskandar, M.Ag. selaku pembimbing I dan Dr. Muhammad Sali, S.Sos.I., M.Pd. selaku pembimbing II.

Latar belakang penelitian ini ialah menghafal Al-Qur’an merupakan ibadah yang luar biasa besarnya pahalanya bagi umat manusia. Proses pelaksanaan menghafal Al-Qur’an kini dilakukan lembaga pendidikan, salah satunya di MA Ma’arif NU 1 Samarinda. MA Ma’arif NU 1 Samarinda berdiri sekitar tahun 2013 tetapi belum keluar surat izinnya, dan pada tahun 2018 baru keluar surat izin operasional sekolah. Di MA Ma’arif terdapat beberapa metode yang digunakan untuk menghasilkan para penghafal Al-Qur’an dengan baik dan benar. Program menghafal Al-Qur’an di MA Ma’arif NU 1 Samarinda ini dilaksanakan pada hari Sabtu pukul 10.40–12.00. Selain itu, MA Ma’arif NU 1 Samarinda sangat mengedepankan kualitas hafalan Al-Qur’an. Beberapa siswa mampu melebihi target dengan waktu singkat menjadi indikator bahwa proses menghafal pada kualitas MA Ma’arif sangat efektif dan menghasilkan penghafal Al-Qur’an yang berkualitas. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode yang dilakukan pendidik dalam program menghafal Al-Qur’an pada siswa MA Ma’arif NU 1 Samarinda.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode yang digunakan dalam menguji keabsahan data yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah guru tahfidz menggunakan metode menghafal Qur’an di antaranya yaitu metode talaqqi (secara lisan) yang dilakukan guru terlebih dahulu kemudian siswa mengikuti ucapan guru tersebut, metode muraja’ah (mengulangi) yang dilakukan sebelum menyetorkan hafalan siswa diwajibkan muraja’ah (mengulang) bacaan, metode Al-Nazhar yang dilakukan dengan cermat pada ayat-ayat Qur’an yang dihafal, dan metode sima’i yang dilakukan dengan cara mendengarkan ayat-ayat yang dihafalkan. Beberapa faktor pendukung dalam program menghafal Al-Qur’an adalah sudah banyak siswa yang melebihi target hafalan, adanya beberapa siswa-siswi alumni pondok pesantren, yang menjadi faktor pendukung dalam menghafal Al-Qur’an. Namun terdapat juga faktor penghambat dalam metode mengajar guru yaitu belum menggunakan media ajar dikarenakan alokasi waktu yang tidak cukup, jumlah siswa yang cukup banyak, dan jam pembelajaran program tahfidz sering terpotong.