Show simple item record

dc.contributor.authorHASNITA, HASNITA
dc.date.accessioned2025-09-16T01:54:43Z
dc.date.available2025-09-16T01:54:43Z
dc.date.issued2023-11
dc.identifier.urihttp://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/5329
dc.description.abstractHasnita, 2023. “Nilai-nilai Sipakatau Masyarakat Bugis dalam Tafsir Al-Munir Karya AG. H. Daud Ismail”. Skripsi, Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Mursalim, M.Ag. dan Ibnu Khaldun, M.IRKH. Sipakatau merupakan perwujudan dari nilai budaya lokalitas Bugis yang mencakup pengertian norma dan aturan-aturan adat serta tata tertib yang meliputi seluruh kegiatan hidup manusia, bertingkah laku, dan mengatur prasarana kehidupan berupa peralatan-peralatan material dan non material. Sifat tidak saling membeda-bedakan, semua manusia sama, tidak ada perbedaan derajat, kekayaan, warna kulit maupun kecantikan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penafsiran AG. H. Daud Ismail terhadap nilai-nilai sipakatau masyarakat Bugis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif-kualitatif dan kepustakaan (library research). Penelitian ini menggunakan dua macam sumber data, yakni sumber primer dan sekunder. Adapun objek studi dalam penelitian ini adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang kemudian dikaji dalam salah satu tafsir Bugis, yaitu Tafsir Al-Munir karya AG. H. Daud Ismail. Pemilihan kitab didasarkan atas observasi dan ketertarikan peneliti terhadap kitab tersebut karena merupakan tafsir pertama lengkap 30 juz yang menggunakan aksara lontara. Tujuannya tidak lain untuk menjelaskan kandungan Al-Qur’an dan mendekatkan masyarakat Bugis kepada nilai-nilai Al-Qur’an, sekaligus sebagai ikhtiar untuk melestarikan khazanah budaya lokal, yakni melestarikan bahasa Bugis agar tidak lenyap. Kemudian diakhiri dengan penguraian data dan penjabaran dalam kesimpulan. Melalui penelitian ini ditemukan penjelasan AG. H. Daud Ismail dalam kitab Tafsir Al-Munir mengenai nilai-nilai sipakatau yang harus ditanamkan terlebih dahulu di dalam diri masyarakat Bugis yang sudah dipegang dari masa ke masa, yaitu ada tongeng (perkataan benar), lempu’ (kejujuran), getteng (menepati janji/istiqamah), sipakalebbi (saling memuliakan), dan mappesona ri Dewata Seuwae (tawakkal kepada Allah SWT). Kelima nilai tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, dan dengan adanya kelima nilai itu terbentuklah budaya sipakatau. Ada tongeng itu kebenaran, lempu itu kejujuran, getteng itu istiqamah/keteguhan, sipakalebbi itu keadilan, dan mappesona ri Dewata Seuwwae itu tawakkal kepada Allah SWT. Orang dapat bersikap lempu kalau sudah mengerti ada tongeng. Orang dapat bersikap getteng apabila sudah malempu. Orang dapat bersikap adil atau sipakalebbi apabila sudah memiliki getteng atau sikap istiqamah. Orang dapat bertakwa dan bertawakkal apabila sudah berlaku adil atau sipakalebbi.en_US
dc.publisherUINSI Samarindaen_US
dc.subjectSipakatau, Tafsir Al-Munir, Bugis, Nilai-Nilai Islam, AG. H. Daud Ismail.en_US
dc.titleNILAI-NILAI SIPAKATAU MASYARAKAT BUGIS DALAM TAFSIR AL-MUNIR KARYA AG. H. DAUD ISMAILen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record