dc.description.abstract | Nurfadillah, 2023. “Kontestasi Konsep Hijrah dalam Al-Qur’an di Media Sosial (Studi Komparatif Media Sunni dan Salafi)”. Skripsi, Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Prodi Qur’an Hadis, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Sitti Syahar Inayah, M.Si. dan Dr. Sitti Sagirah, M.Ag.
Kontestasi merupakan tindakan berdebat atau tidak setuju tentang suatu hal dan mencakup keterlibatan kritis dengan hal tertentu. Sedangkan hijrah adalah meninggalkan larangan agama seperti haram, maksiat, dzalim, dan kekerasan. Hijrah tidak hanya tentang perpindahan fisik, tetapi juga mencakup perubahan batiniah, termasuk perubahan pikiran, keyakinan, dan spiritual, serta transformasi dalam pemahaman agama, akidah, dan perilaku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana konsep hijrah di media sosial Sunni dan Salafi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif. Adapun objek penelitian yaitu media sosial Sunni dan Salafi yang kemudian diteliti menggunakan teori CA (Conversational Argument). Selain itu, objek penelitian lainnya adalah Q.S. Al-Mudatstsir/74:5 dan Q.S. Az-Zariyat/51:50 yang kemudian dikaji dalam beberapa kitab tafsir yaitu di antaranya Tafsir al-Qurthubi, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, Tafsir Al-Misbah, dan Tafsir al-Munir. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi dan studi dokumentasi yang kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis milik Wolcott dengan melakukan kategorisasi data diakhiri penjabaran dalam kesimpulan.
Melalui penelitian ini ditemukan penjelasan bahwa kontestasi konsep hijrah antara Sunni dan Salafi di Youtube meliputi definisi makna hijrah antara media Sunni yang lebih menekankan makna hijrah secara substansial, sedangkan media Salafi lebih menekankan makna hijrah secara simbolik, langkah-langkah hijrah, dan syarat-syarat hijrah secara maknawi. Perdebatan ini diketahui dari rangkaian argumentasi masing-masing pihak yang mengandung pernyataan menerima dan menolak definisi hijrah, langkah-langkah hijrah, dan syarat-syarat hijrah. Penelitian ini mengidentifikasi adanya adu argumentasi perbedaan pandangan dalam definisi hijrah antara dua tokoh yang dianalisis dalam media sosial Sunni dan Salafi. Gus Ach Dhofir Zuhry lebih menekankan aspek maknawi dan estetika hijrah, sementara Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi lebih memperhatikan aspek perpindahan fisik dan maknawiyah dalam hijrah. Selain itu, kedua tokoh juga berbeda dalam pendekatan praktis tentang hijrah. Gus Ach Dhofir Zuhry lebih menekankan syarat-syarat maknawi hijrah, sementara Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi lebih menyoroti langkah-langkah konkret untuk menjalankan hijrah dengan istiqamah. Selain perbedaan, peneliti juga menemukan kesamaan dalam penelitian ini, yaitu baik media sosial Sunni maupun Salafi sama-sama menekankan konsep hijrah secara maknawi. Selain itu, Q.S. Al-Mudatstsir/74:5 dan Q.S. Az-Zariyat/51:50 memiliki pesan utama untuk segera meninggalkan dosa, menjauhi kemusyrikan, dan mendekatkan diri kepada Allah | en_US |