View Item 
  •   Repository Home
  • E-Skripsi
  • Fakultas Syariah
  • E-Skripsi - Hukum Tata Negara
  • View Item
  •   Repository Home
  • E-Skripsi
  • Fakultas Syariah
  • E-Skripsi - Hukum Tata Negara
  • View Item
JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

EFEKTIVITAS PENANGGULANGAN KONFLIK MANUSIA DAN SATWA LIAR DALAM PERSPEKTIF MAQASHID SYARI’AH (Studi Kasus Serangan Buaya di Sangatta Kabupaten Kutai Timur)

Thumbnail
View/Open
SKRIPSI_SITI NOOR AULIYA BALQIS_FASYA.pdf (130.9Kb)
Date
2023-07
Author
BALQIS, SITI NOOR AULIYA
Metadata
Show full item record
Abstract
Siti Noor Auliya Balqis, 2023. “Efektivitas Penanggulangan Konflik Manusia dan Satwa Liar dalam Perspektif Maqashid Syari’ah (Studi Kasus Serangan Buaya di Sangatta Kabupaten Kutai Timur)”. Skripsi, Program Studi Hukum Tata Negara, Jurusan Pidana Politik Islam, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Bambang Iswanto, M.H. dan Dewi Maryah, S.H., M.H. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya peristiwa serangan satwa liar yaitu buaya yang kerap meresahkan warga di sekitar wilayah Sangatta Kabupaten Kutai Timur. Penulis melihat banyaknya konflik yang melibatkan buaya dengan manusia dan tidak sedikit memakan korban meninggal dunia, luka-luka, dan cacat tetap. Dengan permasalahan demikian, penulis meneliti terkait efektivitas peraturan yang sudah dikeluarkan oleh Menteri Kehutanan pada tahun 2008 ditinjau dalam perspektif Maqashid Syari’ah. Dalam penelitian ini, penulis mengambil pemikiran Imam Al-Ghazali. Salah satu bentuk dari Maqashid Syari’ah menurut pemikiran Imam Al-Ghazali yaitu Maqashid Syari’ah untuk melindungi jiwa. Jiwa yang dimaksud dalam Maqashid Syari’ah ini tidak hanya ditujukan kepada manusia melainkan semua makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT. Dalam konflik antara manusia dengan satwa liar, kedua makhluk hidup tersebut sangatlah penting keberadaannya. Satwa dan manusia sama-sama tidak boleh disakiti, dilukai, bahkan dibunuh. Jenis penelitian ini adalah penelitian normatif empiris dengan pendekatan yuridis empiris dan perundang-undangan. Sumber data yang diambil adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder dalam penelitian hukum normatif. Data primer dan sekunder digunakan dalam penelitian empiris. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi pada lokasi penelitian di Sangatta Kabupaten Kutai Timur, dokumentasi, dan dilengkapi dengan wawancara dengan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur serta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kutai Timur. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur belum sepenuhnya menerapkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.48/Menhut-II/2008 sebagaimana mestinya sehingga peraturan ini belum efektif. Ada beberapa faktor penghambat yang dihadapi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur dalam penanganan pasca konflik buaya dengan manusia, seperti lokasi pelepasliaran, penanganan jika buaya tersebut terkena luka atau sakit akibat proses evakuasi, dana untuk kompensasi kepada korban manusia, serta kurangnya sumber daya manusia terlatih untuk menangani buaya. Menurut pandangan Maqashid Syari’ah, konflik antara manusia dan satwa liar sebisa mungkin harus dihindari. Manusia dan hewan adalah makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT, yang artinya keberadaannya sangatlah penting serta tidak boleh disakiti, dilukai, bahkan dibunuh dalam kondisi tertentu.
URI
http://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/5343
Collections
  • E-Skripsi - Hukum Tata Negara [143]

DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
Contact Us | Send Feedback
Theme by 
Atmire NV
 

 

Browse

All of DSpaceCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

My Account

LoginRegister

DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
Contact Us | Send Feedback
Theme by 
Atmire NV