dc.description.abstract | Roli Putri, 2023. Praktik Dental Care dalam Tinjauan Hukum dan Maslahah Mursalah (Studi Kasus Perawatan Gigi di Tukang Gigi di Samarinda). Skripsi, Jurusan Pidana Politik Islam, Program Studi Hukum Tata Negara, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. H. Murjani, S.Ag., S.H., M.H. selaku Pembimbing I dan Muzayyin Ahyar, S.Ud., M.S.I. selaku Pembimbing II.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2014 tentang Pembinaan, Pengawasan, dan Perizinan Pekerjaan Tukang Gigi Pasal 6 menyatakan bahwa pekerjaan tukang gigi hanya dapat dilakukan apabila tidak membahayakan kesehatan, tidak menyebabkan kesakitan, aman, tidak bertentangan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, serta tidak bertentangan dengan norma dan nilai yang hidup dalam masyarakat. Penelitian ini diambil di Kota Samarinda di tempat tukang gigi langsung dan melibatkan konsumen tukang gigi yang ada di Kota Samarinda.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana tanggapan tukang gigi tentang Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2014, bagaimana izin terkait praktik dental care dan kewenangan tukang gigi tersebut, serta perspektif maslahah mursalah terkait dental care yang ada di Kota Samarinda.
Penelitian ini adalah normatif-empiris dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Sumber data adalah 20 tukang gigi di Kota Samarinda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa layanan yang ada di tukang gigi melanggar aturan Permenkes seperti pemasangan behel, membersihkan karang gigi, memutihkan gigi/vineer, mencabut gigi, pemasangan permata, menambal gigi, dan mengganti karet behel. Selain itu, izin dan kewenangan tukang gigi di Kota Samarinda tidak mendaftarkan izin usaha mereka ke pihak Dinas Kesehatan Kota Samarinda. Dalam kewenangan tukang gigi yang diatur dalam Permenkes Nomor 39 Tahun 2014 hanya berupa membuat gigi tiruan lepasan dan memasang gigi tiruan lepasan. Dental care menurut maslahah berdasarkan tingkatannya yaitu maslahah daruriyah, maslahah tahsiniyah, dan hajiyah. Tukang gigi tidak termasuk ke dalam kategori daruriyah dan hajiyah karena masih ada dokter yang berpengalaman di bidangnya supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, namun masuk ke dalam kategori maslahah tahsiniyah yang bermaksud sebagai kesempurnaan hidup dalam merawat gigi. | en_US |