Show simple item record

dc.contributor.authorHASANAH, NURUL
dc.date.accessioned2025-10-10T00:41:18Z
dc.date.available2025-10-10T00:41:18Z
dc.date.issued2022-03
dc.identifier.issnissn
dc.identifier.urihttp://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/5441
dc.description.abstractNurul Hasanah, 2023. “Kosmologi Penciptaan Laki-Laki dan Perempuan dalam Tafsir Maqāṣidī (Respon Terhadap Kesetaraan Gender)”. Skripsi, Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Mursalim, M.Ag. dan Ibnu Khaldun, M.IRKH. Kesetaraan gender (gender equality) merupakan sebuah konsep yang dibawa oleh kaum feminis yang bertujuan untuk menuntut kesamaan hak dan peran perempuan yang telah mendapat diskriminasi dari laki-laki akibat adanya budaya patriarki. Namun, hadirnya kelompok feminis liberal dan radikal membuat konsep ini semakin mengarah pada tuntutan atas teks Al-Qur’an yang dinilai bias gender seperti kepemimpinan, hak waris, menjadi imam salat, serta fitrah sebagai istri dan ibu. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara laki-laki dan perempuan melalui interpretasi kosmologi Islam dan metode maqāṣidī untuk menemukan hikmah di balik perbedaan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif-deskriptif. Adapun objek penelitian ini adalah QS. An-Nisā’ 4:1, QS. An-Nisā’ 4:34, dan QS. Al-Hujurat 49:13 yang kemudian dikaji dalam beberapa kitab yang terdapat metode maqāṣidī, yaitu di antaranya Tafsir Fī Ẓilāl Al-Qur’an, Tafsir Mafātih Al-Ghaib, Tafsir Al-Jāmi’ li Ahkām Al-Qur’an, Al-Nukat wa Al-‘Uyūn, dan Fusūs Al-Hikam. Pemilihan kitab-kitab tersebut didasarkan atas observasi peneliti sebelumnya yang menemukan adanya maqāṣid dalam penafsirannya. Skripsi ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi dan studi dokumentasi yang kemudian diakhiri dengan penguraian data dan penjabaran dalam kesimpulan. Melalui penelitian ini ditemukan penjelasan dalam beberapa kitab tafsir yang menggunakan metode maqāṣidī bahwa terdapat perbedaan dari aspek gender maupun biologis antara laki-laki dan perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa Allah menciptakan keduanya dengan fitrah yang berbeda-beda agar keduanya saling melengkapi untuk menjalankan dan memelihara peran serta fungsi dirinya masing-masing (ḥifẓ al-nafs) sehingga tercipta hubungan keterikatan antar keduanya. Adanya keterikatan tersebut juga bertujuan untuk menjaga keturunan (ḥifẓ al-nasl) yang akan dihasilkan apabila keduanya menjalankan peran dan fungsi yang telah menjadi fitrah bagi mereka, serta menjaga keharmonisan rumah tangga tersebut (ḥifẓ al-salāmah). Dalam ilmu kosmologi, manusia (laki-laki dan perempuan) memiliki korelasi dengan jagat raya (kosmik). Penciptaan alam semesta merupakan manifestasi dari sifat jalāl dan jamāl Allah SWT, begitu pun dengan manusia. Maka, apabila perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan berusaha untuk disetarakan dengan maksud bahwa mereka tidak saling membutuhkan karena dianggap sama dan setara dalam segala hal, maka akan terjadi ketidakstabilan dalam tatanan kosmik sehingga menyebabkan kehidupan akan punah.en_US
dc.publisherUINSI Samarindaen_US
dc.subjectKesetaraan gender, tafsir maqāṣidī, kosmologi, laki-laki, perempuan.en_US
dc.titleKOSMOLOGI PENCIPTAAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM TAFSIR MAQĀṢIDĪ (RESPON TERHADAP KESETARAAN GENDER)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record