RESEPSI USTADZ DAN SANTRI TERHADAP PAKAIAN TAKWA DI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA KOTA BANGUN KUTAI KARTANEGARA (Studi Atas Kajian Living Qur’an Surah Al - A’raf ayat 26)
Abstract
Muhammad Amirul Zidane, 2023. “Resepsi Ustadz dan Santri Terhadap Pakaian Takwa di Pondok Pesantren At-Taqwa Kota Bangun Kutai Kartanegara (Studi Atas Kajian Living Qur’an Surah Al-‘Araf ayat 26)”. Skripsi, Jurusan Qur’an Hadis, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh H. Bunyamin, Lc., M.A dan Ibnu Khaldun, M.IRKH.
Kehidupan di dunia yang dijalani oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari dua jenis kebutuhan yakni primer dan sekunder yang salah satunya kebutuhan primer yakni pakaian. Pakaian merupakan suatu sarana untuk menutup badan manusia atau dalam agama Islam adalah menutup aurat dan sebagai penghias sehingga manusia bisa memenuhi kebutuhannya yang lain serta bisa bersosial dengan masyarakat sekitar. Maka latar belakang penelitian ini adalah untuk mengkaji lebih dalam mengenai resepsi ustadz dan santri terhadap pakaian takwa di Pondok Pesantren At-Taqwa Kota Bangun Kutai Kartanegara (studi atas kajian Living Qur’an Surah Al-‘Araf ayat 26) yang mana makna daripada pakaian takwa ini digunakan oleh para ustadz dan santri di pondok tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode field research yakni penelitian lapangan, dengan lokasinya adalah di Pondok Pesantren At-Taqwa Kota Bangun Kutai Kartanegara Kalimantan Timur, dengan menekankan pada sumber data primer informan yaitu Ustadz Ahmad Marzuki selaku pengasuh Pondok Pesantren At-Taqwa serta empat narasumber santri yang ada di Pondok Pesantren At-Taqwa. Sebagai sumber kedua sekunder yaitu skripsi, artikel, buku, maupun jurnal yang berhubungan dengan penelitian ini.
Hasil dari penelitian ini adalah makna dari Libās at-Taqwā atau pakaian takwa yang terdapat di Al-Qur’an Surah Al-A’raf ayat 26 dari pandangan ustadz beserta santri adalah pakaian yang digunakan untuk menjalankan perintah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Pakaian tersebut terbagi menjadi dua bagian yakni pakaian menurut fatwa dan pakaian menurut takwa. Pakaian menurut fatwa yakni pakaian yang menutup aurat. Batasan aurat laki-laki dari lutut sampai pusat, sedangkan batasan aurat perempuan adalah seluruh tubuhnya terkecuali muka serta telapak tangan. Sedangkan pakaian takwa adalah pakaian yang standar iman dan kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya, pakaian yang dicontohkan oleh Nabi kita Sayyiduna Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Pakaian yang tidak menutup aurat saja, akan tetapi pakaian takwa yang mengantarkan kita untuk taqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
