dc.description.abstract | ABSTRAK
Ari Saputra, 2017. Konsep Pendidikan Karakter Studi Komparasi Thomas Lickona dan Al-Ghazali. Skripsi ini dibawah bimbingan Ibu Dr. Hj. Noorthaibah, M, Ag selaku pembimbing I dan Bpk Drs. Ahmad Riyadi, S. Ag M, Hum selaku pemhimbing II.
Latar belakang penelitian ini adalah dalam dunia pendidikan telah hangat dan banyak dibicarakan oleh pakar-pakar pendidikan yaitu mengenai pendidikan karakter. Dengan fakta yang menunjukkan bahwa karakter bangsa di era globalisasi ini merosot dengan sangat tajam ditambah dengan kurangnya tokoh yang dapat dijadikan sebagai tauladan bagi masyarakat, hal inilah yang melatarbelakangi munculnya pendidikan berkarakter yang dianggap sebagai suatu media yang paling jitu dalam mengembangkan potensi anak didik baik berupa keterampilan maupun wawasan. Dalam pngembangan karakter bisa dilakukan dengan cara menerapkan konsep yang ditawarkan oleh Thomas Lickona dan Imam Al-Ghazali.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian pustaka (library research). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis-faktual untuk memahami pemikiran seorang tokoh. Pengumpulan dala dilakuhan dengarr metode studi pustaka dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam menganalisis data, yaitu reduksi data, verivikasi data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dalam pemikiran pendidikan pendidikan Karakter menurut Thomas Lickona adalah Suatu proses usaha yang dilakukan secars terus- fllenerus yang rnelibatkan aspek-aspek kcgnitif, afektif, dan psikomotorik yang mana tujuannya menjadi manusia yang memiliki karalcter yang baik. karakter yang baik dapat diartikan melakukan tindakantindakan yang benar dalam kehidupan, baik terhadap diri sendiri maupfir offing lain. Sedangkan Pendidikan Karakter Al-Ghazali Merupakan upaya kearah terwujudnya sikap batin yang mampu mendorong secara spontan lahimya perbuatan-perbuatan yang bernilai baik. Dalam pendidikan akklak ini, kriteriabenar dan salah untuk rnenilai perbuatan yang muncul rnerujuk kepada Al-Qur'an dan Sunah sebagai sumber tertinggi ajaran Islam. Dengan demikian pendidikan akhlak al-Ghazali bisa dikatakan sebagai pendidikan karakler diskursus pendidikan Islam. | en_US |