Penerapan metode bermain untuk melatih kemampuan berbahasa anak usia 4-5 Tahun di Taman Kanak-Kanak Al-Istiqomah Kelurahan Muara Kembang Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara
Abstract
ABSTRAK
Nurhayati, 2017,“Penerapan metode bermain untuk melatih kemampuan berbahasa anak usia 4-5 Tahun di Taman Kanak-Kanak Al-Istiqomah Kelurahan Muara Kembang Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara.
Latar belakang Penelitian ini muncul dan berangkat dari kenyataan bahwa anak usia dini lebih tertarik pada hal-hal yang berkesan dan menyenangkan, memberikan pendidikan kepada anak harus dengan suatu metode yang menarik terutama untuk melatih kemampuan berbahasa anak sejak usia dini, dan diterapkan lebih dahulu karna masa awal kanak-kanak adalah masa yang paling penting untuk mengembangkan segala aspek perkembangan anak, terutama aspek perkembangan bahasa karna bahasa merupakan awal dari bagian kehidupan seorang anak,
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode bermain untuk melatih kemampuan berbahasa anak. Subjek penelitian adalah anak kelompok Busia 4-5 Tahun yang berjumlah 25orang anak,dan objek penelitian ini adalah melatih kemampuan berbahasa melalui metode bemain.Tekhnik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi langsung serta dokumentasi dipenugasan hasil kerja.anak didik. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan sesuai yang telah ditentukan oleh pihak kampus IAIN Samarinda. Pelaksanaan pembelajaran adalah guru kelas Sedangkan peneliti hanya sebagai observator di Taman Kanak-Kanak Al-Istiqomah Kelurahan Muara Kembang Kabupaten Kutai Kartanegara.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan metode bermain dilakukan pada saat anak berada dalam suatu model pembelajaran sentra dengan bentuk permainan yang digunakan adalah: sensori motor, peran, dan pembangunan. Disetiap sentra itulah peneliti melihat bentuk-bentuk bermainnya serta penerapan kegiatannya. Dalam hal ini menunjukkan indikasi yang cukup baik. Kurang optimalnya pendidik dalam bekerja karna adanya hambatan yaitu: kurangnya alat main, minimnya dana, serta orangtua yang kurang memahami pendidikan anak usia dini, serta keterampilan pendidik masih terbatas.