dc.description.abstract | ABSTRAK
Muhammad Salim, Upaya Pencegahan Faham Radikalisme Keagamaan di Yayasan Pondok Pesantren al-Mujahidin Samarinda, Prodi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Samarinda. Penelitian ini dibawah bimbingan Dr. H. Ahmad Bukhari, M. Ag sebagai pembimbing I dan Lina Revilla Malik, M. Si sebagai pembimbing II.
Latar belakang penelitian ini adalah peranan pondok pesantren dalam menjawab dan membantah segala tuduhan miring yang dialamatkan kepada aktivitas pembelajaran didalam lingkungan pondok pesantren yang terindikasi mengajarkan doktrin-doktrin serta benih-benih radikal dalam beragama (Islam). Seperti apa yang di tuduhkan kepada pondok pesantren Ngeruki (Solo) dan al-Islam (Jombang). Maka melalui penelitian yang dilakukan di pondok pesantren al-Mujahidin Samarinda ini memberikan jawaban atas segala tuduhan miring tersebut dan juga melihat lebih jauh upaya apa yang dilakukan oleh pesantren al-Mujahidin Samarinda dalam mencegah faham radikal di kalangan para santri. Adapaun tujuan dari penelitian ini 1) mendeskripsikan peran pesantren dalam mencegah santri/santriwati terkontaminasi faham radikal keagamaan, 2) mendeskripsikan upaya pencegahan yang ditawarkan pesantren kepada publik atau lembaga pendidikan lain, 3) mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan tersebut.
Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Dengan pendekatan analisa menggunakan pendekatan “diskriptif kualitatif”. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari wawancara 1) kepala yayasan pondok pesantren al-Mujahidin Samarinda dan wakil ketua yayasana pondok pesantren al-Mujahidin Samarinda, 2) Dokumentasi tertulis pondok pesantren al-Mujahidin Samarinda seperti profil pondok, renstra, dan lain-lain.
Berdasarkan hasil penelitian tentang upaya pencegahan faham radikalisme keagamaan di yayasan pondok pesantren al-Mujahidin Samarinda, maka bentukbentuk upaya yang dilakuakn di pondok pesantren al-Mujahidin Samarinda 1) melalui pendidikan seperti tafaquh fiddin, tahfidzh, halaqoh, tausiah kebangsaan, dan juga memasukkan materi ke-Aswaja-an dan ke-NU-an dalam setiap jenjang pendidikannya. Sedangkan kitab kuning seperti kitab tauhid, akhlak, fiqih, dan hadits sebagai sumber belajar juga memiliki andil dalam pecegahan. 2) Upaya pencegahan yaitu menolak idiologi khilafah islamiyah karena tidak relevan bagi bangsa Indonesia yang sangat beragam, dan 3) faktor pendukung; kyai/ustadzh yang sangat moderat, terhubung dengan NU, sarana prasarana yang memadai, jenjang pendidikan yang komplit. Sedangkan faktor penghambat; pendidikan formal dan kepesantrenan saling bertabrakan, SDM yang minim, padatnya aktivitas santri/santriwati, dan keterbatasannya dana. | en_US |