dc.description.abstract | ABSTRAK
Ainur Robba, 2017. "Upaya Pondok Pesantren Syaichona Cholil Samarinda dalam Membentuk Jiwa Salafiyah. Skripsi, Jurusan Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Khojir, M.SI dan Muhammad Iwan Abdi, M.SI
Latar belakang penelitian ini adalah di zaman yang semakin modern ini ternyata membawa dampak yang sangat besar dalam kehidupan, baik itu dampak positif maupun negatif, maka diperlukan benteng yang kuat dari dalam diri agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif. Benteng tersebut berupa pembentukan jiwa salafiyah dalam diri seseorang. Salah satu pondok yang masih konsisten menggunakan sistem salafiyah adalah pondok pesantren Syaichona Cholil Samarinda. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya pondok pesantren Syaichona Cholil Samarinda dalam membentuk jiwa salafiyah.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dari pengasuh, ustadz, ustadzah dan santri pondok pesantren Syaichona Cholil Samarinda. Teknik pengumpulan data menggunakan 3 langkah yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Keabsahan data menggunakan triangulasi.
Hasil yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa Upaya Pondok Pesantren Syaichona Cholil Samarinda dalam Membentuk Jiwa Salafiyah melalui tiga langkah. Pertama, menetapkan kurikulum yang berasal dari kitab-kitab salaf yang ditulis oleh ulama Salafuna as-sholihun. Membentuk santri yang berkarakter seperti karakternya ulama salaf terutama keikhlasan, ketauladanan, dan menyatu¬nya perkataan dan perbuatan dilakukan dengan mengkaji kitab-kitab salaf seperti kitab Ta'lim Muta'lim, Khulasoh Nurul Yakin, Washoya, Taisirul Kholak, dan kitab-kitab salaf lainnya. Kedua, bekerjasama dengan pondok pesantren salafiyah dengan cara meminta guru atau ustad tugasan dari pondok pesantren salafiyah yang ada di jawa dan madura. Cara lain dengan memondokan anak-anak kiai dan ustad ke pondok pesntren salafiyah. Ketiga, riyadhoh batiniyah dengan melakukan latihan secara ber¬sungguh-sungguh mengamalkan amalan-amalan yang sunnah untuk menunja¬ng peningkatan dalam melakukan amalan-amalan wajib. Fungsinya untuk membersihkan dan memantapkan hati sehingga menjadi lebih mudah melakukan ibadah dan kebaikan. Riyadhoh batiniyah yang dilakukan seperti, membaca surat Yasin, Ratibul Haddad, Wiridul Latif, Hizib Sakron, dan Istighosah. | en_US |