Pendidikan Karakter menurut Burhanuddin AlZarnuji di pondok pesantren Syekh Muhammad Arsyad Albanjari Balikpapan
Abstract
ABSTRAK
Maulana Alfiansyah, NIM: 13.1101.0154 “Pendidikan Karakter menurut Burhanuddin AlZarnuji di pondok pesantren Syekh Muhammad Arsyad Albanjari Balikpapan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda”. Merupakan Karya Tulis Ilmiah yang ditulis di bawah bimbingan Ibu Dr. Hj. Noorthaibah, M.Ag sebagai pembimbing I dan Ibu Siti Maulidah,M.Pd sebagai pembimbing II.
Latar belakang penelitian ini adalah Program peningkatan itensitas dan kualitas pelaksanaan pendidikan akhlak pada lembaga pendidikan formal di zaman sekarang menjadi tuntutan dari banyak pihak. Tuntutan tersebut muncul dilatar belakangi. Bangsa Indonesia sepertinya saat ini telah kehilangan karakter yang telah dibangun berabad-abad. Keramahan, tenggang rasa,kesopanan, rendah hati, suka menolong, solidaritas sosial dan sebagainya yang merupakan jati diri bangsa seolah-olah hilang begitu saja. Keadaan ini telah menggugah kesadaran bersama terhadap perlunya memperkuat kembali dimensi moralitas atau akhlak bangsa kita.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan pendidikan karakter dalam pembinaan akhlak peserta didiknya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil lokasi di pondok pesantren Syekh Muhammad Arsyad Albanjari . Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Dalam pengumpulan datanya menggunakan metode observasi partisipan, wawancara dan dokumentasi,
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa di pondok pesantren Syekh Muhammad Arsyad Albanjari menerapkan pendidikan karekter menurut Burhanudin Al-Zarnuji kedalam 13 aspek yaitu hakekat Ilmu dan Fiqh serta keutamaannya, niat akan belajar, memilih Ilmu, guru, dan teman, memuliakan Ilmu beserta Ahlinya, kesungguhan, ketetapan, dan cita-cita yang tinggi, permulaan, ukuran dan tertib dalam belajar, tawakkal, waktu menghasilkan ilmu, belas kasih dan nasihat, mencari faedah, wira’i (menjaga diri dari perkara haram) ketika mencari ilmu, sesuatu yang dapat menjadikan hafal dan lupa, sesuatu yang memudahkan dan menyempitkan rezeki; memperpanjang dan mengurangi umur.