Deradikalisasi Di Perguruan Tinggi: Strategi Menangkal Radikalisme Melalui Pendidikan Islam
Abstract
Maraknya berbagai aksi radikalisme dan terorisme atas nama agama, khususnya di Indonesia, baik dengan format lama maupun gaya baru (new style), sesungguhnya secara tak langsung mencerminkan praktik (pembelajaran) pendidikan Islam yang selama ini dilaksanakan, dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Pembelajaran pendidikan Islam cenderung membentuk karakter keberagamaan yang semakin bercorak ekslusivistik dari pada inklusivistik, sehingga doktrin bahwa agamanya saja yang paling benar (truth clime) dan mempunyai hak hidup,sementara agama yang lain salah, tersesat, dan terancam hak hidupnya baik di kalangan mayoritas maupun minoritas. Seharusnya pendidikan Islam dapat dijadikan wahana untuk mengembangkan moralitas universal yang ada dalam agama-agama sekaligus mengembangkan teologi inklusif-pluralis.