Show simple item record

dc.contributor.authorNasir, Muhammad
dc.contributor.authorTaqim, Ahmad
dc.date.accessioned2020-08-21T03:27:19Z
dc.date.available2020-08-21T03:27:19Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.iain-samarinda.ac.id/handle/123456789/736
dc.description.abstractMuhammad Nasir dan Ahmad Taqim, Pengembangan Kurikulum Di Lembaga Pendidik Dan Tenaga Kependidikan, Tahun 2015, Hasil Penelitian kelompok. Setiap Perguruan Tinggi terutama program studi harus bisa mengembangakan kurikulumnya sesuai dengan teori pengembangan kurikulum yang mapan. Jika tidak, maka dapat dipastikan keberadaan program studi atau perguruan tinggi tertentu akan ditinggal atau tidak dilirik oleh masyarakat dan dunia. Untuk menyatakan sebuah Pergurauan Tinggi, Program Studi dan lain-lain berkualitas, maaka salah yang paling mendasar yang harus dibenahi adalah kurikulumnya. Dalam mengembangakan kurikulumnya,tidak menggunakan model pengelolaan sentralisasi tetapi harus menggunakan model pengelolaan desentralisasi dengan prosedur yang sistematis dan berbasis mutu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ; a) bagaimana model pengembangan kurikulum di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Samarinda; b) bagaiaman hasil pengembangan kurikulum pada dua periode perubahan kurikulum yaitu kurikulum 2009 dan kurikulum 2013; c) Faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung pengembangan kurikulum di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan; d) Solusi apa yang ditawarkan untuk memecahkan faktor penghambat dalam pengembangan kurikulum di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu KeguruanIAIN Samarinda Hasil penelitian menggambarkan bahwa; pertama,Prosedur Pengembangan Kurikulum pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Samarinda belum berjalan sesuai dengan teori pengembangan kurikulum. Hal ini dibuktikan bahwa a) membentuk tim pengembang kurikulum ternyata belum dilakukan sebelum kurikulum dikembangkan; b) Workshop pengembangan kurikulum pada dasarnya telah dilakukan dengan menghadirkan nara sumber ahli tetapi belum melibatkan berbagai pihak yang terkait; c) revisi, reviuw dan finaliasasi juga belum maksimal dilaksanakan. Hal terbukti belum adanya dokumen yang mendukung proses ini. Pada dasarnya, proses finalisasi telah dilaksanakan tetapi berita acara dan dokumentasi masih sangat kurang; d) penetapan berupa surat rekomendasi dari anggota senat dan SK penetapan dari pimpinan perguruan tinggi dan Fakultas juga belum maksimal. Kedua, Hasi Pengembangan Kurikulum pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Samarinda pada dasarnya ada dan terdokuemntasikan dengan baik. Hal yang belum dilakukan adalah menerbitkan dokumen kurikulum yang ada menjadi buku yang kemudian dibagikan ke seluruh civitas akademikan Institut dan 3 Fakultas. Dari hasil atau dokumen kurikulum yang ada ditemukan bahwa; a) sesusungguhnya telah tersusun dengan baik mulai dari rumpun mata kuliah dan distribusi mata kuliah; b) dokumen kurikulum 2009 memang belum memulai dengan merumuskan standar kompetensi lulusan, tetapi kurikulum 2013 terlihat telah dirumuskan dengan baik dengan mengawali kompetensi lulusan, kelompok atau rumpun mata kuliah yang diakhiri dengan distribusi mata kuliah; c) Pada dasarnya dokumen kurikulum Program Studi FTIK belum ideal. Dokumen kurikulum yang ideal itu disajikan secara berurutan yang diawali dengan latar belakang, visi, msis, tujuan, profil lulusan, kompetensi lulusan, ruang lingkup sajian materi yang harus dikuasi, metode pembelajaran, evaluasi yang digunakan, rumpun mata kuliag yang diakhiri dengan distribusi mata kuliah. Halam pengesahan juga diperlukan sebagai bukti kapan dimulai dan berkhir dokumen itu diberlakukan. Ketiga, erdapat tiga kendala yang dihadapi Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguraun (FTIK) IAIN Samarinda dalam mengembangkan kurikulum program studi yang ideal. Ketiga persoalan yang dimaksud adalah a) kendala kebijakan; b) kendala anggaran biaya dan c) kendala Sumber Daya Manusia (SDM). Keempat, Untuk mengatasi kendala kebijakan lembaga yang masih belum sepenuhya mencurahkan segenap sumber daya manusia dan anggaran yang dimiliki untuk kelengkapan dokumen kurikulum program studi bukan hanya di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguraun (FTIK) IAIN Samarinda, tetapi seluruh program studi di IAIN Samarinda dapat dipecahkan dengan : a) para unsur pimpinan memiliki komitmen yang sama untuk memperkuat dokumen kurikulum melalui proses pengembangan kurikulum yang bermutu; b) perlu ada pemahaman dan kebersamaan seluruh civitas akademika tentang pentingnya dokumen dokumen kelmbagaan termasuk dokumen kurikulum untuk dibukukan yang selanjutkan disosialisasikan kepada seluruh Civitas Akademika; c) perlu ada pertemuan berkala dari pimpinan dengan segenap civitas akademika yang bertujuan untuk mengarahkan dan melakukan pembinaan kerja berbasis kelengkapan dokumen; d) pimpinan harus menyiapkan anggaran khusus dengan menekankan pada standar kurikulum yang dianggap masih lemah Kendala anggaran biaya yang belum ada secara khusus disiapkan oleh lembaga setiap tahun anggaran baruen_US
dc.publisherIAIN Samarindaen_US
dc.subjectKUIKULUM PERGURUAN TINGGIen_US
dc.titlePENGEMBANGAN KUIRIKULUM DI LEMBAGA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKANen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record