Show simple item record

dc.contributor.authorNasir, Muhammad
dc.contributor.authorRijal, Muhammad Khairul
dc.date.accessioned2020-08-21T03:34:44Z
dc.date.available2020-08-21T03:34:44Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.iain-samarinda.ac.id/handle/123456789/737
dc.description.abstractMuhammad Nasir, Muhammad Khairul Rijal dan Aulia Rahman, Model Kurikulum dan Pembelajaran Ma’had Al-Jami’ah pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Indonesia ,Tahun 2020 Ma’had Al-Jamiah pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) memiliki kedudukan dan peran yang sangat strategis. Selain menjadi ciri pembeda dengan perguruan tinggi umum lainnya, keberadaan Ma’had Al-Jamiah juga sangat penting dalam proses pembinaan mahasiswa dan peningkatan budaya akademik di lingkungan kampus. Ma’had Al-Jamiah diharapkan mampu memperkuat pemahaman dasar-dasar keagamaan dan kemampuan bahasa asing sekaligus menjadi tempat pembinaan tahsin qiraah Alquran dan tahfidz Alqur’an, serta pengembangan berbagai keterampilan keterampilan keagamaan khusus lainnya. Saat ini, hamper seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam telah mengembangkan Ma’had al-Jami’ah tentu dengan harapan yang sama. Dengan demikian, menarik untuk diteliti bagaimana model kurikulum dan pembelajarannya untuk mencapai visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model kurikulum, bagaimana proses pembelajarannya dan apa kendala yang dihadapi dalam penerapan kurikulum dan pembelajaran di Ma’had Al-Jami’ah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Indonesia Temuan penelitian ini adalah; pertama, Model Kurikulum Ma’had Al-Jamiah pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) tergambar pada Narasi berikut ini; a) Ma’had Al-Jamiah IAIN Samarinda memiliki tujuan berupa penguatan sikap spiritual berupa beriman dan bertaqwa kepada Allah swt, menjadikan Alqur’an dan hadis sebagai pedoman utama, penguatan sikap sosial berupa disiplin, santun, obyektif, kritis, peduli, dan kreatif, penguatan pengetahuan berupa menguasai ilmu tajwid, memahami fiqih wanita, fiqih ibadah, materi dasar keislaman secara komprehensif, penguatan keterampilan umum berupa membaca Alqur’an, menulis bahasa Arab dasar, menghafal surat-surat pendek, menghafal do’a-do’a harian, penguatan keterampilan khusus berupa kompeten menjadi imam shalat berjamaah menghafal 5 juz, 10 juz, 15 juz, 20 juz, dan 30 juz Alqur’an, membaca kitab kuning, serta penguatan keterampilan dalam bidang musabaqah hifdzil qur’an, fahmil qur’an, dan syarhil qur’an dan menulis artikel berbahasa asing serta menjadi petugas sholat jum’at (khotib, bilal, dan imam) memahami tata cara fardhu kifayah dengan baik; b) Ma’had Al-Jamiah IAIN Tulungagung dengan struktur yaitu dirasat Alqur’an berupa kulliyat qira’at Alqur’an wa kitabatuhu; kulliyat tahfidz alqur’an; kulliyat tilawat alqur’an, madrasah diniyah kajian bidang aqidah, fiqih, ilmu alat (bahasa) dan akhlak, daurat tahfidz Alqur’an, daurat al-ta’lim al-turatsiy,dan pesantren berupa wisata religi. seminar entrepreneur, khatm Alqur’an, kajian kitab al-hikam, yasinan dan tahlilan, wisata religi, pembelajaran kitab raudatul mahid, al-yaum al-araby, english day, ta’miq al lughawih, latihan seni religious, olahraga, dan pengamalan ibadah lainnya; c) Ma’had Al-Jamiah UIN Malang dengan struktur kurikulum berupa Ta’lim Alqur’an yang meliputi tahsinul qiraah, tafsir Alquran, Tashih Alqur’an dan khatm Alqur’an, ta'lim al-alafkar al-lslamiyah dan ta‘lim bahasa yang meliputi; bi'ah lughawiyah, pelayanan konsultasi Bahasa al-yaum arabi, al-musabaqah al-arabiyah, english day dan english contes; d) Ma’had Al-Jamiah UNIDA Gontor berupa pendidikan karakter dan moral yang terintegrasi dengan ilmu pengetahuan, integrasi ilmu agama dan ilmu pengetahuan, pola pengasuhan “24 Hours Controlling System”. seperti; shalat ja’maah per lantai per gedung asrama, membaca al-qur’an berjamaah per lantai gedung asrama setiap hari ba’da magrib, kajian teras peradaban islam, kajian buku “miskat”, family gathering asrama setiap bulan bersama pembimbing asrama, perlombaan antar asrama, penyampaian kosakata baru versi mahasiswa setiap hari kamis pagi (10 kosakata untuk bahasa arab dan bahasa inggris), diskusi ilmiah dengan tema “islamisasi ilmu pengetahuan “antar prodi di setiap lantai dan tahfidz al-qur’an setiap hari ahad dengan target hafal 3 juz yaitu juz 29,1 dan 2; d) Integrasi 3 “markaz” yaitu ilmu pengetahuan, manhaj Al-Qur’an, dan akhlak sirah nabawiyyah Markaz Islamisasi Ilmu Pengetahuan, Markaz Al-Qur’an Markaz Sirah Nabawiyyah, pengajaran Bahasa Internasional; e) Ma’had Aly Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang Wajo berupa program khusus sepertoi program daurah tafsir alquran, program penguatan bahasa asing, program da’i bulan ramadhan, program tahfidz alquran, kajian keislaman dengan kitab turats dan lain-lain Kedua, Model Proses Pembelajaran Ma’had Al-Jami’ah atau Ma’had Aly Perguruan Tinggi dan Perguruan Tinggi Pesantren terbagai menjadi dua yaitu proses pembelajaran yang berkarakter pesantren seperti metode halaqah, bandongan, tutorial, klassikal, ekspository, ceramah dan menghafal. Kedua proses pembelajaran yang menekankan pada bagaimana mahasantri menemukan sendiri pengetahuannya seperti inquiry learning, discovery learning, contextual teaching and learning, saintific learning, cooperative learning dan model- model pembelajaran lainnya. Dalam hal penguatan sikan spiritual mahasantri, model pembelajaran yang dikembangkan adalah model megajar humanistik yang menekankan pada pengamalan, pembiasaan dan pemodelan. Sementara untuk penguatan sikap sosial mahasantri, ma’had Al-jamiah sering melakukan kegiatan kegiatan melibatkan kegiatan berjama’ah seperti shalat jama’ah, yasinan, tahlilan, wisata religious dan olahraga. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa Ma’had Al-Jamiah sangat mengakomodasi empat model mengajar yang dikembangkan oleh Bruce and Joyce yaitu model mengajar humanistic, model mengajar pemrosesan informasi, model mengajar sosial dan model mengajar perilaku. Ketiga, Kendala yang Dihadapi dalam Penerapan Kurikulum dan Pembelajaran secara umum ada dua kendala besar yaitu faktor internal mahasiswa dan faktor eksternal. Faktor internal itu di antaranya adalah motivasi sebagian mahasantri yang lemah dalam upaya meningkatkan kemampuan mencapai tujuan kurikulum dan pembelajaran yang telah ditetapkan kelemahan dalam penguasaan bahasa Asing baik bahasa Arab maupun bahasa Inggris dan masih lemahnya sebagian mahasantri dalam menerapkan model pembelajaran inquiry, discovery atau meaningfull learning. Faktor elsternal di antaranya adalah masalah input mahasiswa yang mayoritas kurang bisa membaca Alquran dengan lancar dan benar sesuai dengan ilmu tajwid, masalah waktu yang terbatas karena tagihan tugas tugas kuliah reguler yang sangat banyak; sumber daya manusia yang masih terbatas, terutama yang terkait dengan ustadz ustadzah yang mukim, sumber anggaran yang masih sangat terbatas untuk mendukung pencapaian kompetensi khusus yang telah ditetapakan, masih terbatasnya sarana dan prasaran mukim bagi semua mahasantri sehingga tidak semya mahasantri baru dapat tinggal di asrama, Jumlah mahasiswa baru yang cukup banyak sehingga terdapat kesulitan untuk melakukan pemantauan secara detail tingkat pencapaian kurikulum dan pembelajaran, mayoritas mahasiswa berasal dari sekolah umum yang tentu masih sangat terbatas pemahaman bacaan Alquran apalagi menterjemahkan dan seterusnya, masih terbatas anggaran pengelolaan terutama pemenuhan apresiasi maksimal terhadap sumber daya manusia yang libatkan, kelemahan dalam aspek organisasi dan tata kerja ma’had al-jami’ah yang tidak semua kebutuhan terpenuhi dalam sistem dan pengawasan dalam pengasuhan 24 Jam yang memerlukan sumber daya murabbi yang mumpunien_US
dc.publisherLITAPDIMAS KEMENAG RIen_US
dc.subjectPERGURUAN TINGGI ISLAM, KURIKULUMen_US
dc.titleMODEL KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN MA’HAD AL-JAMI’AH PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM (PTKI) DI INDONESIAen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record