Meningkatkan Minat Pengenalan Huruf Hijaiyah Melalui Metode Bermain Cerita Dan Menyanyi (BCM) Pada Kelompok Anak TK-B Di TK/TPA ABA 5 Samarinda
Abstract
Hasisah, 2020. “Meningkatkan Minat Pengenalan Huruf Hijaiyah Melalui Metode Bermain Cerita Dan Menyanyi (BCM) Pada Kelompok Anak TK-B Di TK/TPA ABA 5 Samarinda”. Penelitian Tindakan Kelas, Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Dr. M. Eka Mahmud dan Ibu Mujahidah, M.Si.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya kemampuan anak dalam mengenal huruf hijaiyah. Hal ini terjadi karena metode yang digunakan oleh guru sangat monoton sehingga membuat anak-anak jenuh dan bosan sehingga anak banyak yang asyik sendiri atau bermain dengan teman yang duduk di sampingnya. Oleh karena itu, guru berupaya menggunakan metode bermain bercerita dan menyanyi (BCM) agar tercipta suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan di kelas. Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan minat huruf hijaiyah melalui metode bermain bercerita dan menyanyi (BCM) Pada Kelompok Anak TK-B Di TK/TPA ABA 5 Samarinda dalam rangka mengelola pembelajaran yang menyenangkan bagi anak.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan alat ukur menggunakan lembar observasi terhadap anak selama tindakan dan dokumentasi kegiatan pembelajaran. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, satu siklus dilaksanakan sebanyak dua kali tindakan penelitian. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), obervasi dan refleksi (reflecting). Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2019-2020 pada kelompok TK B sebanyak 20 anak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode bermain bercerita dan menyanyi (BCM) dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf hijaiyah, dapat dilihat dari hasil yang dicapai dari setiap siklusnya. Aspek kemampuan anak dalam mengurutkan huruf hijaiyah pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 55% meningkat menjadi 87,5%. Aspek kemampuan menebak huruf hijaiyah pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 40% kemudian pada siklus II meningkat menjadi 87,5%. Pada aspek kemampuan menyanyi di siklus I diperoleh nilai rata-rata 67,5% kemudian meningkat nilai rata-ratanya menjadi 92,5% pada siklus II. Pada siklus I metode BCM terutama bermain dan bercerita masih belum dipahami anak maka dilanjutkan pada siklus II dengan menambah kartu huruf hijaiyahnya, untuk tebakkan huruf guru memberi tebakan hanya sesuai gambar yaitu gambar binatangnya hanya satu saja, dan irama dan nada lagunya diganti dengan nada yang tidak asing ditelinga anak-anak.