Makna Tradisi Nisfu Sya’ban menurut Persepektif Interaksionisme Simbolik (Studi Pada Desa Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara)
Abstract
ABSTRAK
Toni Irawan. 2020, “Makna Tradisi Nisfu Sya’ban menurut Persepektif Interaksionisme Simbolik (Studi Pada Desa Sungai Mariam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara)”. Tesis. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Program Pascasarjana, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. H. M. Tahir, MM sebagai pembimbing I dan Dr. Sitti Syahar Inayah, M. Si sebagai pembimbing II. Latar belakang penelitian ini berdasar pada adanya perayaan peringatan nisfu sya’ban yang terus dilakukan pada masyarakat desa sungai mariam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna dari simbol-simbol terkait yang hadir mengikuti perayaanya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Fenomenologis. Subjek penelitian ini adalah masyarakat Desa Sungai Mariam Kecamatan anggana Kabupaten Kutai Kartanegara. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara, Teknik Analisa yang digunakan adalah Pengumpulan data, reduksi, penyajian data dan kesimpulkan. Narasumber dalam penilitian ini berjumlah 20 orang untuk diambil informasinya terkait penelitian dengan rincian informan terdiri dari Tokoh Agama, Tokoh masyarakat, remaja IRMA dan Mahasiswa/Pelajar dilingkungan penelitian yang penulis teliti. Hasil penulisan ini menunjukan bahwa masyarakat muslim desa sungai mariam anggana terus menerus melakukan perayaan nisfu sya’ban dengan beberapa simbol yang hadir yaitu, Membaca Yasin sebagai pengharapan sebuah do’a, Tasbih sebagai arti dari kekhususan, Air Yasin dengan mengkonsumsinya dipercaya dapat menjaga dari perbuatan buruk, Buku Panduan membantu dalam ketertiban sebuah ritual dan Panganan dimaknai dengan saling tolong-menolong dan implementasi dari ajaran sunnah yaitu bersodaqoh. Pada penelitian ini Interaksionisme Simbolik pada pikiran (Gagasan/Ide), Diri (Konsep Diri) dan Masyarakat (Interpretasi makna) bahwa sebuah peristiwa budaya pada kegiatan agama berupa peringatan nisfu sya’ban diterima oleh Mind sebagai tuntunan dengan budaya yang menyertai, Self adalah sikap diri untuk menerima atau menolak sebuah peristiwa tersebuat dan Society sebagai penilaian masyarakat yang berdasar pada pikiran, sikap serta simbol-simbol yang terungkap maknaya dari tradisi perayaan nisfu syaban.