dc.description.abstract | ABSTRAK
Indra Wahyudi, 2020. “Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Perspektif Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) dalam Buku Tasawuf Modern”. Tesis, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Program Pascasarjana, Institut Agama Islam Negeri Samarinda. Penelitian ini di bawah bimbingan Prof. Dr. Zurqoni, M.Ag., sebagai Pembimbing I dan Dr. H. Mukhtar Salam, Lc., sebagai Pembimbing II. Salah satu misi utama dari agama Islam adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Melalui misi ini manusia diharapkan menjadi makhluk yang bermoral dan beretika sesuai dengan ajaran Islam, yakni manusia yang bertanggung jawab sepenuhnya atas segala perbuatan yang dipilihnya dengan sadar, baik perbuatan yang terpuji maupun perbuatan yang tercela. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis nilai-nilai pendidikan akhlak dalam buku Tasawuf Modern karya Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian library research atau penelitian pustaka. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Teknik analisis data menggunakan content analysis. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah nilai-nilai pendidikan akhlak perspektif Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) dalam buku Tasawuf Modern, yaitu: 1) Nilai akhlak terhadap Allah: a) Keyakinan, keyakinan harus diiringi dengan kepercayaan yang kuat dan benar yang disebut iman artinya di dalam hati tidak boleh ada keraguan, b) Keimanan, kesatuan antara perkataan dan perbuatan (qaulun wa amalun) yang berarti menyakini melalui perkataan hati dan lisan serta dilakukan dengan anggota badan, c) Zuhud, hidup tanpa dikuasai dengan materi keduniaan, harta tidak menghalangi hubungan seseorang hamba dengan Tuhannya serta harus mempertajam kepekaan sosial yang tinggi, d) Ikhlas, menjadikan Allah SWT satu-satunya sesembahan dan menolak selain dari padaNya, jalan taqarrub kepada Allah, dan mengesampingkan yang lain yang berasal dari makhluk, e) Qana’ah, mencukupkan diri dari apa yang sudah Allah SWT berikan, tidak bertujuan untuk melemahkan hati, pikiran, dan mengajak berpangku tangan tetapi ditujukan sebagai modal untuk menjalani kehidupan, untuk menimbulkan gairah/semangat kesungguhan hidup dalam mencari rezeki, f) Tawakal, menyerahkan keputusan segala perkara, ikhtiar dan usaha kepada Tuhan semesta alam setelah berusaha, 2) Nilai akhlak terhadap diri sendiri: a) Bergaul dengan orang-orang budiman, agar dapat kita ambil manfaat kebaikan darinya, b) Membiasakan berpikir, karena orang yang kuat berfikir dapat menghasilkan hikmah, c) Menahan syahwat dan marah agar batin sehat, d) Tadbir, menimbang sebelum mengerjakan maksudnya sebelum seseorang masuk kepada pekerjaan hendaklah difikirkan dahulu manfaat dan mudhoratnya, e) Mengevaluasi diri sendiri, setiap orang suka dengan kemuliaan dan takut cacat dengan dirinya, tetapi jarang orang yang tidak tahu akan aib-aib dirinya karena tidak tahu aib adalah aib yang sebenarnya. | en_US |