Show simple item record

dc.contributor.authorSartika, Nur Fuji
dc.date.accessioned2022-01-31T06:02:09Z
dc.date.available2022-01-31T06:02:09Z
dc.date.issued2021-06-16
dc.identifier.urihttp://repository.iain-samarinda.ac.id/handle/123456789/1154
dc.description.abstractABSTRAK Nur Fuji Sartika, 2021. “Persepsi Tokoh Masyarakat Kota Balikpapan Terhadap Penisbahan Nama Anak Luar Nikah Kepada Ayahnya. Skripsi, Program Studi Hukum Keluarga Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda”. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Drs. Materan, M.H.I selaku Pembimbing I dan Bapak Akhmad Sofyan, S.H.I., M.H selaku Pembimbing II. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa banyak terjadi pernikahan akibat adanya kehamilan sebelum pernikahan yang sah. Hal tersebut menurut sebagian masyarakat menjadi sebuah hal yang biasa saja, padahal dalam kajian ilmu fiqih terdapat beberapa pendapat mengenai status dan dampak adanya anak luar nikah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi tokoh masyarakat serta kedudukan adanya anak luar nikah menurut hukum Islam maupun hukum positif di Indonesia. Subjek utama dari penelitian dan sekaligus menjadi sumber data ialah tokoh masyarakat selaku tokoh pendidik maupun dalam instansi pemerintahan serta objek dalam penelitian ini ialah penisbahan nama anak luar nikah yang menggunakan nama ayahnya. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang menggunakan metode deskriptif, sehingga penulis mendeskripsikan data yang diperoleh dari hasil penelitian kualitatif yaitu data yang didapatkan dituangkan melalui bentuk kata-kata, gambar, dan rekaman. Dengan pendekatan penelitian normatif empiris ialah hukum mengenai kedudukan nasab anak luar nikah, hukum fiqih yang digunakan oleh para tokoh dalam bentuk persepsi tentang penisbahan nama anak luar nikah di Kota Balikpapan. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode wawancara dan dokumentasi yang dilakukan dengan informan yaitu persepsi tokoh masyarakat Kota Balikpapan menanggapi hal terkait penisbahan nama anak luar nikah kepada ayahnya. Hasil yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa menurut tokoh masyarakat Kota Balikpapan lebih condong mengambil hukum dari fiqih Islam bahwa anak yang dilahirkan sebelum enam bulan maka anak tersebut tetap harus dinasabkan kepada ibunya dalam pernikahan yang sah. Selain itu mereka tidak sepakat apabila anak tersebut dipaksakan untuk dinasabkan kepada ayahnya. Para informan sepakat apabila menyesuaikan dengan hukum positif dengan menggunakan nama ayahnya hanya untuk keperluan administrasi identitas negara. Dalam fiqh Islam terdapat beberapa perbedaan pendapat mengenai penentuan nasab dalam kategori pernikahan yang sah. Dalam hukum positif anak luar nikah dapat dikategorikan anak sah apabila mendapatkan pengakuan dari ayah atau ibunya. Kata Kunci : Persepsi, Tokoh Masyarakat, Penisbahan, Nama, Anak Luar Nikahen_US
dc.publisherUINSI Samarindaen_US
dc.subjectPersepsi, Tokoh Masyarakat, Penisbahan, Nama, Anak Luar Nikahen_US
dc.titlePersepsi Tokoh Masyarakat Kota Balikpapan Terhadap Penisbahan Nama Anak Luar Nikah Kepada Ayahnyaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record