dc.description.abstract | ABSTRAK
Suaidah, 2021. “Retorika Dakwah Gus Baha’ di Youtube”. Skripsi, Jurusan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda. Penelitian ini di bimbing oleh Dr. Sitti Syahar Inayah, M.Si dan Sabiruddin, M.A.
Latar belakang dari penelitian ini adalah seorang dai menyampaikan hukum dan syariat ajaran agama Islam melalui dakwah. Seorang dai juga harus pintar dan inovatif dalam memilih media, memiliki teknik dan gaya dalam berdakwah. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana retorika Gus Baha’ dalam aktivitas dakwah di youtube.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan menggunakan jenis penelitian analisis wacana. Metode tersebut digunakan peneliti untuk mendeskripsikan dan menganalisis retorika dakwah Gus Baha’ dalam menyampaikan dakwahnya di youtube. Penelitian ini menggunakan teori retorika Aristoteles untuk mengetahui retorika yang digunakan Gus Baha’ dalam menyampaikan dakwahnya. Teori tersebut memiliki tiga bukti retoris, yang terdiri dari karakter pembicara yang terpercaya (Ethos), pesan yang dirancang untuk memicu emosi audiens (Phatos), dan penalaran isi pesan (Logos).
Hasil yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Retorika Gus Baha’ terdiri dari tiga retor yaitu ethos, phatos dan logos. Ethos Gus Baha’ dalam ceramahnya jujur dan terpercaya, karena Gus Baha’ merupakan salah satu ulama yang dekat dengan aktifitas dakwah salah satunya menjadi imam sholat. Gus Baha’ menggunakan phatos berupa harapan, sinisme, simpati, dan humor dalam ceramahnya. Gus Baha’ menggunakan logos berupa cerita yang logis, masuk akal dan benar adanya. Dalam setiap ceramahnya Gus Baha’ bercerita mengenai kejadian yang lalu, kejadian sekarang dan kejadian yang Gus Baha’ alami sendiri. (2) Gus Baha’ menggunakan jenis retorika monologika didalam dakwahnya. Gus Baha’ menggunakan gaya bahasa tidak resmi dalam menyampaikan ceramahnya agar terlihat santai dan mudah dipahami. Gus Baha’ juga menggunakan gaya bahasa berdasarkan nada digunakan sebagai ajakan atau motivasi dan menciptakan suasana yang mengandung humor. Sementara gaya suara Gus Baha’ menggunakan pich untuk mengatur tinggi rendahnya nada, dan menggunakan jeda pada kalimat yang penting. Adapun gaya gerak tubuh Gus Baha’ dalam keadaan posisi duduk yang santai dan tegap, menggunakan pakaian yang sederhana berupa kemeja putih, sarung dan peci hitam. | en_US |