Show simple item record

dc.contributor.authorNanda, Yohana Mega
dc.date.accessioned2022-10-07T00:34:55Z
dc.date.available2022-10-07T00:34:55Z
dc.date.issued2021-06-10
dc.identifier.urihttp://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/1798
dc.description.abstractABSTRAK Yohana Mega Nanda, 2020, “ Persepsi Masyarakat Suku Bugis Terhadap Status Sosial Perempuan Dalam Perkawinan Menurut Tinjauan Hukum Islam (Studi Di Desa Suka Damai Kecamatan Muara Badak)”. Skripsi Program Studi Hukum Keluarga, Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Drs. H. Materan, M.H.I dan Akhmad Sofyan, S.H.I., M.H. Latar belakang penelitian ini status adalah status sosial perempuan yang ada pada suku Bugis pada Desa Suka Damai Kecamatan Muara Badak. Masyarakat desa Suka Damai yang mayoritas nya bersuku Bugis memiliki tradisi turun temurun dalam memandang status sosial perempuan yaitu dalam menentukan jumlah uang panai’ masyarakat tersebut masih ada yang menggunakan aturan adat yang kurang sesuai dengan ajaran Islam. Setelah penjelasan diatas muncullah rumusan masalahnya yaitu 1. Bagaimana persepsi masyarakat suku bugis terhadap status social perempuan dalam perkawinan ? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi masyarakat desa Suka Damai Kecamatan Muara Badak mengenai status perempuan dalam perkawinan ? 3. Bagaimana tinjauan hukum islam terhadap persepsi masyarakat Desa Suka Damai, di Kecamatan Muara Badak tentang status sosial dalam perkawinan ?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan empiris. Adapun subjek dalam penelitain ini adalah masyarakat Desa Suka Damai, sedangkan objek pada penelitian ini adalah persepsi masyarakat suku Bugis terhadap status sosial perempuan dalam perkawinan menurut tinjauan hukum Islam. Penelitian ini dilakukan di Desa Suka Damai Kecamatan Muara Badak. Hasil dari penelitian ini adalah tinjuan hukum Islam dilihat dari beberapa persepsi masyarakat desa Suka Damai Kecamatan Muara Badak. Tinjauan hukum Islam dilihat dari kajian konsep mahar maupun dari al-Urf’ yaitu kaidah al-‘Adatu Muhakkamah disebabkan beberapa hal yang sifatnya memberatkan seperti adat istiadat, dan status sosial perempuan sangat memberatkan bagi pihak laki-laki yang akan menjalankan sunah Rasulullah SAW dan menghalangi seseorang untuk beribadah kepada Allah SWT. Disebabkan karena terhalang beberapa hal tersebut menjadikan seseorang memutuskan untuk tidak menikah ataupun terindikasi adanya pelanggaran-pelanggaran perbuatan dosa besar seperti perzinahan atau lain sebagainya yang dilakukan oleh mereka yang sudah layak untuk menikah akan tetapi tidak menikah dikarenakan uang panai’ yang terlalu besar dan terkesan memberatkan. Hal tersebut yang membuat adat uang panai’ pada suku Bugis tidak sesuai dengan konsep Hukum Islam.en_US
dc.publisherIAIN Samarindaen_US
dc.subjectMasyarakat, Suku Bugis, Status Sosial, Perempuan, Perkawinanen_US
dc.titlePersepsi Masyarakat Suku Bugis Terhadap Status Sosial Perempuan Dalam Perkawinan Menurut Tinjauan Hukum Islam (Studi Di Desa Suka Damai Kecamatan Muara Badak)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record