Pemikiran Filosofis Imam Suprayogo dalam Pengembangan Pendidikan Tinggi Keislaman di Indonesia

Abstract

ABSTRAK Muhamad Fajri. 2019. Pemikiran Filosofis Imam Suprayogo dalam Pengembangan Pendidikan Tinggi Keislaman di Indonesia. Tesis Program Pascasarjana IAIN Samarinda. Program Studi Pendidikan Agama Islam. penelitian ini dibimbing oleh Dr. Iskandar, M.Ag dan Dr. Zamroni, M.Pd. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberhasilan Imam Suprayogo dalam mengembangkan perguruan tinggi Islam yang ia pimpin selama 15 tahun (1998-2013) dengan berbagai prestasi dan gagasan yang bisa menjadi inspirasi para pemerhati pendidikan tinggi Islam utamanya dalam hal upaya integrasi ilmu sampai dengan pengaruhnya terhadap status kelembagaan pendidikan tinggi. Gagasan Imam Suprayogo bisa ditemukan terhadap pengembangan ilmu pendidikan tinggi dapat ditemukan disetiap karya-karyanya. Sehingga dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan pemikiran filosofis Imam Suprayogo dalam pengembangan pendidikan tinggi keislaman di Indonesia dan relevansinya terhadap pengembagan perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode peneltian kualitatif-deskriptif, jenisnya kepustakaan (library research) dengan pendekatan filsafat. Adapun analisis yang digunakan untuk mengolah data ialah content analysis (analisis isi). Data primer dalam penelitian sudah tentu merupakan karya-karya Imam Suprayogo yang berkaitan erat dengan pengembangan pendidikan tinggi pada aspek keilmuan, sedang data sekunder dalam penelitian ini berupa buku-buku, jurnal, laporan penelitian dan sejenisnya yang relevan dengan pokok permasalahan. Hasil dari penelitian ini ialah ditemukannya pemikiran filosofis Imam Suprayogo dalam pengembangan pendidikan tinggi keislaman yang tersusun berdasarkan kajian filsafat, yakni secara ontologi Imam Suprayogo melakukan penelusuran kesetaraan antara sumber ajara Islam (Alqur‟an dan Hadits) dengan filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan dalam rangka integrasi ilmu agama dan ilmu umum serta cabang-cabangnya; secara epistimologi Imam Suprayogo memulai dengan menyandingkan dua budaya pendidikan yang berbeda, yakni perguruan tinggi dengan pesantren atau ma’had; dan secara aksiologi tentunya menghasilkan perguruan tinggi yang ideal, sampai dengan manusianya atau lulusannya. Kemudian relevansi pemikirannya terhadap pendidikan tinggi keislaman di Indonesia, Imam Suprayogo memberikan idealitas perguruan tinggi Islam dalam memformat perguruan tinggi Islam, pengembangan keilmuan dan lulusan perguruan tinggi Islam sesuai dengan anjuran Alqur‟an. Kata Kunci : Pemikiran Filosofis Imam Suprayogo, Pengembangan Pendidikan Tinggi Keislaman di Indonesia