Show simple item record

dc.contributor.authorJulaiha, Siti
dc.date.accessioned2022-11-18T02:32:44Z
dc.date.available2022-11-18T02:32:44Z
dc.date.issued2016-08-09
dc.identifier.urihttp://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/2050
dc.description.abstractUlama menduduki posisi penting dalam masyarakat Islam. Ulama tidak hanya sebagai figur, ilmuwan yang menguasai dan memahami ajaran-ajaran agama, tetapi juga sebagai penggerak, motivator dan dinamisator masyarakat ke arah pembangunan umat. Figur ulama sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan dan tindakan masyarakat, demikian pula halnya di Samarinda yang nota benenya masyarakatnya sangat majemuk dan multikultur. Kondisi ini mengharuskan ulama yang berdakwah di Samarinda harus arif dan bijaksana dalam menggunakan bahasa, istilah dan metode dakwah, agar dakwah yang disampaikan bisa difahami dan sampai kepada yang didakwahi. Tujuan tulisan ini adalah untuk menggambarkan peran ulama keturunan banjar dalam berdakwah di Kota Samarinda, sehingga teridentifikasi jumlah ulama keturunan banjar yang berdakwah di kota Samarinda melalui program Cahaya Ramadhan di TVRI Kaltim, dengan alasan diantara media yang digunakan dalam penyampaian dakwah di Samarinda program Cahaya Ramadhan yang disiarkan oleh TVRI Kal-Tim ini program yang sangat diminati oleh masyarakat Samarinda, jangkauannya luas serta program yang disampaikan secara langsung (Live). Pengambilan data dalam tulisan ini dilakukan dengan dokumentasi dan wawancara. Dari data pemateri di program cahaya Ramadhan dapat diketahui ada sekitar 13 orang ulama keturunan banjar yang berpartisipasi dari 27 ulama yang diminta untuk mengisi program cahaya ramadhan atau sekitar 48%. Hasil temuan penulis adalah terdapat empat peran ulama keturunan banjar yaitu pertama, sebagai pewaris para nabi, Kedua: pembimbing, pembina dan penjaga umat, Ketiga: pengontrol penguasa, dan keempat: sebagai sumber ilmu. Teridentifikasi juga bahwa ulama keturunan banjar dalam menjalankan perannya sebagai pewaris para nabi dalam berdakwah tersebar dari kota Samarinda sampai ke pelusuk kota. Dari masjid terbesar di Samarinda sampai ke pengajian atau majelis taklim masyarakat yang kecil atau hanya rumah penduduk saja, materi yang disampaikan berupa tauhid, akhlak, fiqih dan muamalat. Penyampaian materi menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab. Key word: Peran ulama, Keturunan banjar, Berdakwahen_US
dc.publisherInternasional Conference on Social and Intelektual Transformation of the Contemporary Banjarese..9-11 Agustus 2016en_US
dc.subjectSosiologi Islamen_US
dc.titlePeran Ulama Keturunan Banjar dalam Berdakwah di Kota Samarindaen_US
dc.typePresentationen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record