Media dan Bias Jender (Analisis Framing Berita Perselingkuhan yang Melibatkan Publik Figur Menggunakan Model Framing Robert Entman)
Abstract
ABSTRAK
Linda Mulyani, 2022. “Media dan Bias Jender (Analisis Framing Berita Perselingkuhan yang Melibatkan Publik Figur Menggunakan Model Framing Robert Entman). Skripsi, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda”. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Sy. Nurul Syobah, M.Si dan Miftahur Ridho, M.Si.
Latar belakang penelitian ini adalah masih langgengnya media memberikan isu pembingkaian terhadap suatu peristiwa perselingkuhan di Indonesia yang bermuara pada pemikiran bias jender terhadap salah satu jender. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran terkait pembingkaian sebuah realitas mengenai isu perselingkuhan yang terdapat dalam berita di dalam media media konvensional (Tribunnews.com) dan berbasis Islam (Republika.co.id).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif dengan menggunakan analisis framing model Robert Entman dengan menggunakan empat struktur yaitu define problems (pendefinisian masalah), diagnose causes (memperkirakan masalah), make moral judgement (membuat penilaian moral) dan treatment recomendation (menekankan penyelesaian).
Hasil penelitian menunjuka bahwa Tribunnews.com mendefinisikan masalah sebagai perselingkuhan, penyebab munculnya masalah akibat adanya rasa saling mencintai antara Ayus dan Nissa yang diaggap sebagai pelakor (perebut laki orang), penyelesaian masalah yang ditawarkan melalui jalan perceraian dan pengungkapan kebenaran. Republika.co.id mendefinisikan masalah sebagai perselingkuhan yang diakibatkan hubungan dekat antara Ayus dengan Nissa Sabyan, penentuan masalah tersebut dipaparkan boleh jadi sebagai tuduhan belaka sehingga penyelesaian yang ditawarkan pun mengedepankan pengungkapan kebenaran kemudian perceraian. Bentuk bias jender yang dibentuk kedua media tersebut diantaranya pelabelan negatif (stereotype) dan marginalisasi yang dapat berimbas pada peminggiran, anggapan tidak penting serta pemiskinan.