Show simple item record

dc.contributor.authorTIM PENYUSUN PEDOMAN TEKNIS AKREDITASI
dc.date.accessioned2023-04-13T23:59:40Z
dc.date.available2023-04-13T23:59:40Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/2727
dc.description.abstractPenjaminan mutu eksternal atau akreditasi hakekatnya adalah ujung dari sebuah proses panjang dari Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi secara berkesinambungan. Proses ini tidak hanya meliputi substansi laporan kinerja sebuah institusi atau program studi, tetapi meliputi prosedur teknik dalam persiapan dan pengajuan usulannya ke lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) maupun ke Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Proses pengusulan Akreditasi, sesuai dengan Perban-PT Nomor 3 Tahun 2017 dilaksanakan secara daring melalui Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO). Sistem pengusulan melalui SAPTO ini meskipun tampaknya sederhana, namun apabila tidak dilakukan dengan cermat dapat menyebabkan keterlambatan proses akreditasi. Sistem SAPTO juga mengharuskan perguruan tinggi selalu melakukan apdate data di PDDikti, karena ke depan, seluruh data isian borang LKPS akan di-crosscheck-kan ke PDdikti. Dalam konteks inilah perlu disusun sebuah pedoman teknis akreditasi. Pedoman ini bertujuan untuk memberikan acuan bagi perguruan tinggi dan program studi dalam melaksanakan akreditasi, re-akreditasi dan banding akreditasi, menciptakan kejelasan mekanisme dan keterlibatan administrasi dalam pengajuan akreditasi secara akuntabel; dan menjamin terjadinya proses pengisian borang akreditasi dengan benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Peringkat akreditasi unggul akan menjadi legitimasi bagi seluruh civitas akademika di perguruan tinggi bahwa perguruan tinggi mampu memenuhi target dan harapan dari pemerintah, setara dan mampu bersaing secara global, serta meningkatkan rasa percaya diri perguruan tinggi ketika berhadapan dengan perguruan tinggi lain di level nasional maupun internasional. Prestisius akreditasi unggul ini sedikit banyak menggerus idealisme perguruan tinggi, sehingga tidak heran jika ada perguruan tinggi yang seharusnya tidak mendapat peringkat prestisius namun malah memperoleh akreditasi unggul. Ketidakjujuran yang dilakukan perguruan tinggi dalam menghadapi akreditasi menunjukkan “keterjajahan” perguruan tinggi terhadap peringkat akreditasi.en_US
dc.publisherIAIN Samarindaen_US
dc.subjectPEDOMAN TEKNIS AKREDITASIen_US
dc.titlePETUNJUK TEKNIS AKREDITASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SAMARINDAen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record