Representasi Moral dalam Film Sisterlillah Cita Cinta Muslimah
Abstract
Nurul Aisyah Yulianti, 2022. “Representasi Moral dalam Film Sisterlillah Cita Cinta Muslimah”. Skripsi, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Dr. Hj. Ida Suryani Wijaya, M. Si dan Bapak Sabiruddin. M.A
Film adalah produk media massa yang merupakan gambaran realitas sosial dan dinilai dapat menyentuh perasaan dan menyampaikan pesan tersirat terhadap penonton (audience target). Dalam setiap film terdapat berbagai pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada penontonnya, termasuk pesan-pesan moral. Moral dalam film disampaikan melalui tingkah laku dan sikap para pemain berdasarkan muatan pesan dibaliknya. Moral dapat dilihat melalui kejadian atau tindakan umum yang terjadi dalam scene film. Oleh sebab itu, tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana representasi moral yang terdapat pada film Sisterlillah Cita Cinta Muslimah.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana semiotika Charles Sanders Pierce yang terkenal dengan model triadic dan konsep trikotominya yang terdiri dari tiga elemen yaitu sign, object, dan interpretant. Sign merupakan bentuk fisik atau segala sesuatu yang dapat diserap oleh panca indra. Object adalah konteks sosial yang dalam implementasinya dijadikan sebagai aspek pemaknaan yang dirujuk oleh tanda. Interpretant ialah konsep atau sesuatu yang diacu oleh tanda yang ditangkap secara visual. Dengan demikian peneliti mengidentifikasi sign, object, dan interpretant pada scene dan dialog pada film yang merepresentasikan moral.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah, terdapat delapan scene yang mengandung representasi moral, yaitu: Pertama, berdoa. Kedua, membaca alqur’an Ketiga, sifat mandiri Keempat, sifat jujur. Kelima, tolong menolong. Keenam, sikap pantang menyerah. Ketujuh, bijaksana. Kedelapan, saling mendukung satu sama lain. Delapan scene tersebut tergolong kedalam tiga kategori nilai moral, yaitu nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan, nilai moral hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dan nilai moral hubungan manusia dengan manusia lainnya dalam lingkup sosial. Simpulan dalam penelitian ini ditemukan adanya delapan scene yang merepresentasikan moral, yang dihadirkan melalui tingkah laku dan dialog para pemain film.