Penanaman Nilai-Nilai Moral Dalam Pembinaan Akhlak Siswa di Taman Kanak-Kanak Negeri Tenggarong
Abstract
HESTI WIJAYANTI, 2021. “Penanaman Nilai-Nilai Moral Dalam Pembinaan Akhlak Siswa di Taman Kanak-kanak Negeri Tenggarong”, Tesis. Program Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Program Pasca Sarjana, Institut Agama Islam Negeri Samarinda. Penelitian ini dibimbing Dr. Hj. Noorthaibah, M.Ag. sebagai pembimbing I, dan Dr. H. Fachrul Ghazi, Lc., M.A. sebagai Pembimbing II.
Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya menumbuhkan nilai-nilai moral dan akhlak sejak usia dini. Tujuannya untuk mendeskripsikan penanaman nilai-nilai moral dalam pembinaan akhlak siswa di Taman Kanak-kanak Negeri Tenggarong, melalui pemahaman (ilmu), pembiasan (amal), dan teladan yang baik (uswatun hasanah), serta menemukan faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaannya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan sumber data sebagai informan yakni kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa. Metode pengambilan data meliputi: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif (deskriptif kualitatif), dengan langkah-langkah sebagai berikut: kondensasi data, penyajian data, menguji keabsahan data (perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengalaman, dan triangulasi), dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai moral dalam pembinaan akhlak di Taman Kanak-kanak Negeri Tenggarong dilakukan dengan pola berikut: pemahaman (ilmu), pembiasan (amal), dan keteladanan atau teladan yang baik (uswatun hasanah). Pemahaman (ilmu), yakni memberikan nasehat kepada siswa di dalam maupun di luar kelas dengan penuh hikmah, mau’izah dan jidal. Nasehat yang di berikan pada intinya agar siswa memiliki sikap dan perilaku atau budi pekerti yang mulia terutama kepada guru yang mendidik mereka, berbakti kepada kedua orang tua di rumah dan saling mengasihi dan menyayangi antar sesama teman. Pembiasan (amal) dilakukan dengan cara teratur, berulang-ulang serta konsisten dan berkesinambungan, dengan tujuan agar anak paham tentang apa yang diajarkan. Misalnya, berdoa, meminta tolong dengan baik, menghormati guru dan orang tua, budaya hidup bersih, disiplin, salat berjamaah di masjid dan kegiatan lainnya. Keteladanan atau teladan yang baik (uswatun hasanah) dilakukan dengan cara memberikan contoh baik melalui perkataan maupun tingkah laku yang berasal dari orang tua dan guru sebagai panutan. Anak cenderung mengikuti dan belajar dengan meniru, dalam proses pengajaran tersebut bagian utamanya adalah menjadi modeling. Faktor pendukung dalam penanaman nilai-nilai moral dalam pembinaan akhlak yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Negeri Tenggarong antara lain: siswa, guru, Kepala Sekolah dan orang tua yang bersinergi dan berkolaborasi dalam menyukseskan program. Sedangkan faktor penghambatnya antara: lingkungan di luar, pergaulan, dan perkembangan teknologi yang dapat mempengaruhi rencana program.