dc.description.abstract | ABSTRAK
Devy Murni Novianti, 2022. “Asesmen Kesulitan Belajar pada Warga Belajar Paket B di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Balikpapan Tengah”. Skripsi, Jurusan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Dr. Sitti Syahar Inayah, M.Si dan Bapak Rudy Hadi Kusuma, S.Pd., M.Pd.
Kesulitan belajar dapat dialami oleh siapa saja, terlebih kepada peserta didik yang berada dalam lingkup pendidikan nonformal dengan karakteristik yang berbeda dari peserta didik yang berada dalam lingkup pendidikan formal. Mayoritas dari mereka adalah Anak Putus Sekolah (APS) dengan berbagai faktor yang melatarbelakanginya. Asesmen digunakan untuk mengukur kesulitan belajar siswa yang kemudian akan dijadikan dasar dalam membuat sebuah rencana tindakan secara tepat, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mendeskripsikan kesulitan belajar pada warga belajar paket B di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Balikpapan Tengah.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan penelitian populasi yang menjadikan keseluruhan populasi sebagai sampel penelitian yaitu berjumlah 53 responden. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah skala kesulitan belajar. Responden dalam uji validitas dan uji reliabilitas adalah warga belajar paket B di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Balikpapan Barat.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 7 (13,2%) warga belajar dengan kesulitan belajar kategori tinggi, 30 (56,6%) warga belajar dengan kesulitan belajar kategori sedang, dan 16 (30,2%) warga belajar dengan kesulitan belajar kategori rendah. Berdasarkan jenis kesulitan belajar ditemukan bahwa learning disorder merupakan jenis kesulitan yang memiliki pengaruh lebih dominan diikuti dengan jenis kesulitan lainnya yaitu underachiever, slow learner, learning disfunction, dan learning disabilities yang kelima jenis kesulitan belajar tersebut berada pada kategori sedang. Melalui hasil perhitungan skor item capaian pengukuran kesulitan belajar, teridentifikasi bahwa pengelolaan waktu yang masih keliru dan rasa percaya diri yang rendah merupakan penyebab kesulitan belajar dengan skor tinggi diikuti dengan minat belajar yang rendah, disleksia, disgrafia, kelainan perilaku (misbehavior), sulit konsentrasi, tingkat kecerdasan yang rendah, dan daya ingat yang rendah, tutor belum sepenuhnya menerapkan proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan warga belajar, kurangnya fasilitas sekolah, kurangnya perhatian orang tua, mudah kelelahan pikiran, fungsi indra yang terganggu, kelambanan dalam belajar, suasana kelas yang kurang mendukung, antusias belajar rendah, dan kurangnya kesiapan belajar menjadi penyebab kesulitan belajar yang sedang. Adapun kurangnya pemahaman terhadap tujuan belajar yang merupakan penyebab kesulitan belajar dengan skor yang rendah atau hanya berpengaruh kecil terhadap kesulitan belajar yang mereka alami. | en_US |