Show simple item record

dc.contributor.authorFadillah, Sarah Asha
dc.date.accessioned2024-03-22T05:40:48Z
dc.date.available2024-03-22T05:40:48Z
dc.date.issued2024-03-15
dc.identifier.urihttp://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/4195
dc.description.abstractABSTRAK Sarah Asha Fadillah, 2024. “Pandangan Tokoh Agama Kota Samarinda tentang Walimah Infishol di Kalangan Eks Hizbut Tahrir Indonesia”. Skripsi, Program Studi Hukum Keluarga, Jurusan Ilmu Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Dr. Iskandar, M.Ag. selaku Pembimbing I dan Bapak Akhmad Sofyan, S.H.I, M.H selaku Pembimbing II. Latar belakang dalam penelitian ini adalah kelompok dari Hizbut Tahrir Indonesia yang mentabanni hukum wajibnya pemisahan tamu maupun mempelai dalam sebuah walimatul ‘urs dengan pemisahan secara sempurna. Pemisahan secara sempurna ini dinamakan walimah infishol, yang memiliki tujuan pokok yaitu mencegah terjadinya ikhtilat. Namun pendapat wajibnya pelaksanaan walimah infishol ini sering kali menuai pro dan kontra dari masyarakat karena masih dianggap asing dan tabu. Apalagi tidak banyak dari tokoh agama khususnya di Kota Samarinda yang menerapkan konsep yang demikian. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan walimah infishol yang dilakukan oleh kalangan eks Hizbut Tahrir Indonesia, untuk mengetahui secara jelas alasan yang melatarbelakangi eks Hizbut Tahrir Indonesia melakukan walimah infishol, dan untuk mengetahui terkait pandangan tokoh agama tentang walimah infishol yang dilakukan oleh eks Hizbut Tahrir Indonesia. Penelitian skripsi ini menggunakan penelitian empiris dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang menggambarkan fenomena atau fakta di lapangan dan melihat bagaimana realisasi hukum dalam lingkungan masyarakat secara langsung. Sumber data yang digunakan adalah data primer berupa wawancara kepada subjek penelitian yakni tokoh agama dan anggota eks Hizbut Tahrir Indonesia di Kota Samarinda dan data sekunder berupa buku, jurnal, internet, serta karya ilmiah lainnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah observasi, wawancara tidak terstruktur, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, pengurangan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Cara pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan snowball sampling. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah; pertama, proses pelaksanaan walimah infishol eks Hizbut Tahrir Indonesia adalah memisahkan dengan menggunakan hijab atau tabir, memisahkan tempat, melaksanakan di hari yang berbeda, atau melaksanakan di masjid atau mushola. Kedua, alasan yang melatarbelakangi eks Hizbut Tahrir Indonesia melakukan walimah infishol yaitu sebagai bentuk melaksanakan syariat Islam, menghindari ikhtilat dan interaksi yang berlebihan, dan sebagai bentuk edukasi dan syiar kepada masyarakat. Ketiga, pandangan tokoh agama Kota Samarinda tentang walimah infishol yang dilakukan eks Hizbut Tahrir Indonesia yaitu semua informan setuju dengan pelaksanaan walimah infishol. Terkait wajibnya walimah infishol enam informan tidak setuju, satu informan setuju, dan satu informan setuju dengan syarat. Untuk penerapan sanksi bagi anggota yang melanggar terdapat lima informan yang setuju dan tiga yang tidak setuju.en_US
dc.publisherUINSI Samarindaen_US
dc.subjectPandangan, Tokoh Agama, Walimah Infisholen_US
dc.titlePandangan Tokoh Agama Kota Samarinda tentang Walimah Infishol di Kalangan Eks Hizbut Tahrir Indonesiaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record