Show simple item record

dc.contributor.authorMahmud, Prananda Priyandan
dc.date.accessioned2024-05-17T01:52:15Z
dc.date.available2024-05-17T01:52:15Z
dc.date.issued2023-12-21
dc.identifier.urihttp://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/4310
dc.description.abstractABSTRAK Prananda Priyandan Mahmud, 2024. “Pengaruh Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah, Giro Wajib Minimum, dan Pasar Uang Antar bank Syariah terhadap Inflasi di Indonesia Periode 2018-2022”. Skripsi, Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Prof. Dr. Hj. Darmawati, M.Hum dan Dedy Mainata, S.E., M.Ag. Penelitian ini bertitik tolak dari kerangka berpikir bahwa inflasi adalah salah satu masalah makroekonomi utama yang dihadapi Indonesia saat ini. Sejalan dengan hal tersebut, Bank Indonesia menerapkan kebijakan moneter. Beberapa instrumen dari kebijakan moneter meliputi fasilitas simpanan bank Indonesia syariah, giro wajib minimum, dan pasar uang antar bank syariah. Jika berbagai instrumen dari kebijakan moneter tersebut telah dilaksanakan, maka seharusnya tingkat inflasi dapat terkontrol dengan baik. Namun, realitas menunjukkan bahwa ancaman inflasi di Indonesia belum bisa dikendalikan secara maksimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian terkait efektivitas instrumen kebijakan moneter dalam mengendalikan inflasi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fasilitas simpanan bank Indonesia syariah, giro wajib minimum, dan pasar uang antarbank syariah terhadap inflasi di Indonesia. Penelitian ini berjenis kuantitatif yang menitikberatkan pada pengukuran dan analisis antara berbagai variabel. Pendekatan yang digunakan adalah asosiatif untuk mengidentifikasi pengaruh dari tiga variabel independen terhadap variable dependen tunggal. Data dari Januari 2018 hingga Desember 2022 yang bersumber dari situs resmi Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan dianalisis dalam model. Data tersebut dikumpulkan dengan teknik dokumentasi, yaitu peneliti mengumpulkan dengan mencatat atau mengambil data dari suatu dokumen. Regresi linear berganda menjadi teknik yang digunakan dalam menganalisis data dengan alat uji Econometric Views versi 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa giro wajib minimum secara parsial berpengaruh signifikan terhadap inflasi di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa kebijakan giro wajib minimum yang dilakukan Bank Indonesia untuk bank umum syariah dan unit usaha syariah telah sesuai dengan harapan apriori. Sedangkan,fasilitas simpanan bank Indonesia syariah secara parsial tidak berpengaruh terhadap inflasi di Indonesia. Faktor yang diduga menyebabkan variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap inflasi meliputi terbatasnya jumlah uang yang terlibat dalam transaksi dan jumlah bank syariah yang relatif kecil sehingga berpotensi membuat peserta fasilitas simpanan bank Indonesia syariah menjadi lebih sedikit. Demikian juga pasar uang antarbank syariah secara parsial tidak berpengaruh terhadap inflasi di Indonesia. Perkembangan pasar uang antarbank syariah yang kurang massif menjadi hal yang diduga menyebabkan instrumen tersebut tidak berpengaruh terhadap inflasi. Selanjutnya, fasilitas simpanan bank Indonesia syariah, giro wajib minimum, dan pasar uang antarbank syariah secara simultan berpengaruh signifikan terhadap inflasi di Indonesia. Kata Kunci: Inflasi, Instrumen moneter syariah, Kebijakan moneter.en_US
dc.publisherUINSI Samarindaen_US
dc.subjectInflasi, Instrumen moneter syariah, Kebijakan moneteren_US
dc.titlePengaruh Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah, Giro Wajib Minimum, dan Pasar Uang Antar bank Syariah terhadap Inflasi di Indonesia Periode 2018-2022en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record