Efektivitas Kelas Belajar Bareng untuk Meningkatkan Kemampuan Public Speaking Anak Muda
Abstract
ABSTRAK
Shafa’ Salsabila Akbar, 2024. “Efektivitas Kelas Belajar Bareng untuk Meningkatkan Kemampuan Public Speaking Anak Muda”. Skripsi, Jurusan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Di Ajeng Laily Hidayati, M. Si., M. Psi dan Siti Qomariah, M. Kom.
Sejak awal covid-19 di tahun 2020, public speaking ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak orang yang mulai sadar akan pentingnya penerapan ilmu tersebut dalam kehidupan. Berdasarkan penelitian dari Ali dan Nagara, 75% siswa berusia 12 – 17 tahun di India mengidap glossophobia atau rasa takut berbicara di depan umum. Data ini membuktikan bahwa tidak sedikit jumlah orang yang memiliki kendala untuk menyampaikan pendapatnya di depan publik. Untuk itu Belajar Bareng hadir sebagai platform bagi siapapun yang mau belajar public speaking. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat efektivitas kelas Belajar Bareng untuk meningkatkan kemampuan public speaking anak muda.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif eksperimental. Pada penelitian ini dilakukan eksperimen berupa pelatihan public speaking. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta yang sudah tergabung dalam grup WhatsApp Belajar Bareng. Sampel yang digunakan sebanyak 40 orang peserta Belajar Bareng yang memiliki kriteria sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini menggunakan snowball sampling sebagai teknik pengumpulan sampel pada anggota kelompok. 40 orang tersebut dibagi ke dalam dua kelompok yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara random.
Penelitian ini diawali dengan pengerjaan soal pre-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Nilai rata-rata hasil pre-test kelompok eksperimen adalah 55,85 dan kelompok kontrol 60,40. Setelah mengikuti pelatihan public speaking, nilai rata-rata pada post-test kelompok eksperimen meningkat yakni 65,55. Sedangkan kelompok kontrol yang tidak mendapat perlakuan berupa pelatihan public speaking cenderung tidak mengalami peningkatan yakni 60,50.
Hasil penelitian ini menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) pada kelompok eksperimen adalah 0,000 yakni lebih kecil dari 0,05 dan kelompok kontrol adalah 0,924 yakni lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan public speaking. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak ada pengaruh signifikan ketika tidak mengikuti pelatihan public speaking. Hasil tersebut berhasil menjawab hipotesis pada penelitian ini yaitu pelaksanaan kelas Belajar Bareng efektif untuk meningkatkan kemampuan public speaking anak muda.