Show simple item record

dc.contributor.authorAli Alqaf, Syech Muhammad
dc.date.accessioned2024-08-26T06:28:06Z
dc.date.available2024-08-26T06:28:06Z
dc.date.issued2024-06-06
dc.identifier.urihttp://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/4630
dc.description.abstractABSTRAK Syech Muhammad Ali Alqaf, 2024. “Mitos Moral Dalam Web Series Layangan Putus”. Skripsi, Jurusan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Sitti Syahar Inayah, M.Si.dan Andi Muhammad Abdi, M.I.Kom. Latar belakang penelitian ini pengembangan dari penelitian sebelumnya yang telah menemukan lima pesan moral dalam film layangan putus menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Namun, peneliti berasumsi bahwa akan terjadi pembentukan mitos baru pada nilai-nilai moral dalam web seies layangan putus. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mitos moral dalam web series layangan putus. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan sumber data primer yaitu berasal dari web series layang putus dan sumber data sekunder dari penelitian sebelumnya dan informasi-informasi yang beritan dengan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data peneliti menggunakan analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles, Huberman, dan Saldana, yaitu mengganalisis data dengan tiga langkah; kondensasi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat mitos moral dalam pesan moral pada web series layangan putus. Adapun mitos moral tersebut sebagai berikut: (1) Pernikahan, perasaan cinta kepada pasangan satu samalain tidak menjamin keharmonisan dalam rumah tangga, apalagi dengan adanya orang ketiga yang membuat rumah tangga itu menjadi retak dan menimbulkan masalah besar, serta berakhir dengan perceraian; (2) Ikhlas, mengikhlaskan sesuatu yang kita cintai memang bukanlah hal yang mudah, tapi mengikhlaskan adalah jalan terakhir untuk berserah diri kepada Allah SWT; (3) Tidak bertengkar di depan anak, karena dapat membuat mental anak terganggu mulai dari stres, cemas dan depresi; (4) kasih sayang orang tua, ibu yang selalu menjadi memberikan dukungan kepada anaknya disaat anaknya merasa terpuruk; dan (5) berbakti kepada orang tua, seorang anak harus mendengarkan pendapat dan saran dari orang tua, karena orang tua memiliki intuisi yang begitu kuat sehingga tidak inggin anaknya merasakan hal buruk terjadi padanya. Ada beberapa saran yang ingin peneliti utarakan diantaranya; (1) Untuk production house dan sutra dara sudah baik dan bagus dalam mengemas web ini. Namun, lebih baik lagi jika mengurangi adegan-adegan pornografi dalam web series ini; (2) Untuk penonton dan penyuka film atau web series Khususnya web series Layangan Putus agar jangan hanya melihat sisi negatifnya saja, tetapi web series ini juga mempunyai nilai-nilai moral yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.en_US
dc.publisherUINSI Samarindaen_US
dc.subjectMitos Moral, Web Series Layangan Putusen_US
dc.titleMitos Moral Dalam Web Series Layangan Putusen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record