dc.description.abstract | ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 dan 2008 yang berdampak terhadap stabilitas sistem perbankan, termasuk Bank Umum Syariah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesehatan Bank Umum Syariah di Indonesia menggunakan metode Risk Based Bank Rating (RBBR) pada periode 2014–2017. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penilaian kesehatan bank dilakukan berdasarkan empat faktor utama yaitu profil risiko (diukur dengan rasio NPF dan FDR), Good Corporate Governance (diukur melalui self assessment), rentabilitas (dengan rasio ROA, ROE, NIM, dan BOPO), serta permodalan (diukur dengan rasio CAR). Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 11 Bank Umum Syariah yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum tingkat kesehatan Bank Umum Syariah selama periode 2014–2017 tergolong kurang sehat. Pada aspek profil risiko, baik risiko kredit maupun risiko likuiditas memperoleh predikat cukup sehat (PK-3). Penilaian terhadap GCG menunjukkan hasil yang baik (PK-2). Namun, pada aspek rentabilitas, rasio ROA, ROE, dan BOPO menunjukkan kategori tidak sehat (PK-5), sedangkan rasio NIM berada dalam kategori sangat sehat (PK-1). Sementara itu, pada aspek permodalan, rasio CAR menunjukkan predikat sangat sehat (PK-1).
Kata Kunci: Tingkat Kesehatan Bank, Bank Umum Syariah, Risk Based Bank Rating (RBBR) | en_US |