STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH DALAM BIMBINGAN KEAGAMAAN DI BALAI PEMASYARAKATAN KELAS II SAMARINDA
Abstract
Rahmansyah Putra, 2024. “Strategi Komunikasi Dakwah dalam Bimbingan Keagamaan di Balai Pemasyarakatan Kelas II Samarinda.” Skripsi, Jurusan Penyiaran Islam Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Bunyamin, Lc., M.Ag selaku dosen pembimbing 1 dan Suherman, M. Hum selaku dosen pembimbing 2.
Bimbingan keagamaan termasuk dalam proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial klien pemasyarakatan. Di Balai Pemasyarakatan Kelas II Samarinda, bimbingan keagamaan diidentifikasi sebagai salah satu komponen kunci yang dapat membantu klien pemasyarakatan mengubah perilaku dan mempersiapkan mereka untuk kembali ke masyarakat. Namun, efektivitas program ini sangat bergantung pada strategi komunikasi dakwah yang digunakan oleh para da'i dan pembimbing. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi komunikasi dakwah yang diterapkan dalam bimbingan keagamaan di Balai Pemasyarakatan Kelas II Samarinda.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan para da'i, petugas pemasyarakatan, dan klien pemasyarakatan, serta observasi langsung terhadap kegiatan bimbingan keagamaan. Penelitian ini menggunakan Teori Komunikasi Antarbudaya, Teori Komunikasi Persuasif, dan Teori Komunikasi Interpersonal, serta aspek-aspek strategi komunikasi dakwah.
Hasil penelitian menunjukkan beberapa poin penting. Pertama, strategi komunikasi dakwah meliputi kerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia Kota Samarinda, pengajian dan diskusi, serta program monitoring dan evaluasi. Semua elemen ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas program bimbingan keagamaan dan membantu klien berkembang secara menyeluruh. Kedua, keberhasilan program ini didukung oleh kontribusi dan keikhlasan dai dalam mengajarkan ilmu, serta keteladanan mereka. Ketiga, penghambat program ini termasuk kurangnya partisipasi klien selama sesi bimbingan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi komunikasi dakwah yang tepat dapat memberikan dampak positif terhadap proses pembinaan keagamaan dan reintegrasi sosial klien pemasyarakatan. Rekomendasi diberikan untuk memperkuat program bimbingan keagamaan dengan melibatkan banyak dai dalam program bimbingan. Selain itu, penggunaan teknologi informasi berupa media sosial, aplikasi, atau pembelajaran daring untuk menyampaikan materi bimbingan keagamaan juga dianggap penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perubahan positif bagi klien yang sulit dibina.
Kata Kunci: Strategi komunikasi dakwah, bimbingan keagamaan, pemasyarakatan, reintegrasi sosial, komunikasi interpersonal.