dc.description.abstract | Surahmi Darusman, 2024. “Analisis Self Disclosure di Media Sosial pada Mahasiswa UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda”. Skripsi, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Afita Nur Hayati, S.Sos., M.Si dan Ibu Di Ajeng Laily Hidayati, M.Si., M.Psi.
Media sosial di era sekarang telah berkembang dengan begitu pesat, terutama Instagram dan menjadi populer pada kalangan mahasiswa. Fitur Instagram stories memungkinkan pengguna membagikan setiap momen keseharian mulai dari umum maupun hal-hal pribadi miliknya. Hal ini memperkuat tren self disclosure atau pengungkapan diri di media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang menyebabkan self disclosure pada mahasiswa dan sejauh mana pemahaman para mahasiswa mengenai keamanan data di media sosial.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan post-fenomenologi. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian dilakukan di kampus Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda (UINSI), Jl. H.A.M. Rifaddin, Harapan Baru, Kec. Loa Janan Ilir, Kalimantan Timur. Terdapat 15 informan dari mahasiswa dan mahasiswi UINSI Samarinda tahun 2024 yang terlibat dalam penelitian ini. Informan dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Proses analisis data mencakup pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta menggunakan jenis triangulasi metode pada uji keabsahan data.
Hasil penelitian menunjukkan, pertama terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi mahasiswa melakukan self disclosure di Instagram, di antaranya: mahasiswa ingin mengekspresikan diri, mahasiswa ingin mendapatkan dukungan sosial, mahasiswa ingin mendapatkan validasi dari orang lain, dan mahasiswa tidak memiliki tempat untuk berbagi cerita. Selain itu, jenis kelamin juga menjadi salah satu faktor self disclosure di mana mahasiswa perempuan lebih suka melakukannya dibanding mahasiswa laki-laki. Kedua, mahasiswa telah memiliki pemahaman yang baik tentang keamanan data di media sosial. Hal ini ditunjukkan dengan menggunakan fitur-fitur keamanan Instagram untuk melindungi akun mereka dari hal negatif. | en_US |