HUBUNGAN PEMAHAMAN ETIKA KOMUNIKASI DENGAN ETIKA BERMEDIA SOSIAL DI INSTAGRAM PADA MAHASISWA KPI UINSI SAMARINDA
Abstract
Desi Ilsanti, 2024. Hubungan Pemahaman Etika Komunikasi dengan Etika Bermedia Sosial di Instagram pada Mahasiswa KPI UINSI Samarinda. Skripsi, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Riswan, S.Pd, M.Si dan Miftahul Huda, M.Kom.
Komunikasi merupakan aktivitas esensial yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Kemajuan teknologi, terutama internet, telah merevolusi cara berkomunikasi dengan hadirnya media sosial seperti Instagram. Instagram menjadi platform yang sangat populer di kalangan anak muda di Indonesia, terutama mahasiswa. Namun, seringkali dalam penggunaannya aspek etika diabaikan, menimbulkan berbagai masalah seperti penipuan, penyebaran hoaks, serta penurunan etika sopan santun dalam komunikasi online di platform ini. Pentingnya pemahaman etika komunikasi menjadi semakin krusial di tengah kompleksitas dunia digital saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman etika komunikasi mahasiswa KPI UINSI Samarinda, untuk mengetahui bagaimana etika mahasiswa KPI UINSI Samarinda dalam menggunakan media sosial Instagram, dan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pemahaman etika komunikasi dengan etika bermedia sosial pada mahasiswa KPI UINSI Samarinda.
Metode penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2021, 2022, dan 2023 di UINSI Samarinda dan sebagai pengguna aktif media sosial Instagram. Untuk menentukan jumlah sampel menggunakan rumus Lemeshow, dan teknik pengambilan sampel menggunakan Convenience Sampling dengan sampel sebanyak 128 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah melalui penyebaran angket kuesioner melalui Google Form dan secara langsung melalui media cetak. Analisis data menggunakan Microsoft Excel 2019 dan Software SPSS 26.
Hasil penelitian ini menunjukkan; pertama, mayoritas mahasiswa atau sebanyak 65,63% mahasiswa memiliki pemahaman yang sangat baik dan berada pada kategori sangat tinggi mengenai etika komunikasi dalam perspektif Islam; kedua, etika bermedia sosial di Instagram juga menunjukkan hasil yang serupa, sebanyak 50% mahasiswa berada dalam kategori tinggi dan 40,63% berada pada kategori sangat tinggi; dan ketiga, berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan Rank Spearman diperoleh nilai sig. (2-tailed) 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pemahaman etika komunikasi dengan etika bermedia sosial di Instagram pada mahasiswa KPI UINSI Samarinda, dengan koefisien korelasi sebesar 0,496, yang mana angka ini menunjukkan bahwa kekuatan hubungan kedua variabel berada pada kategori sedang, dengan hubungan yang positif atau searah. Penelitian ini menekankan pentingnya pemahaman etika komunikasi dalam konteks dunia digital yang semakin kompleks, khususnya di kalangan mahasiswa. Sebagai individu yang berpengetahuan, mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami konsep-konsep etika komunikasi, tetapi juga mengimplementasikannya secara konsisten dalam interaksi di media sosial.