PENGARUH PERAN GURU PENGGERAK DAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI GURU NON PENGGERAK PADA SEKOLAH DASAR DI KOTA BONTANG

Abstract

Yuni Aprilianti, 2024. “Pengaruh Peran Guru Penggerak dan Kompetensi Kepala Sekolah Terhadap Peningkatan Kompetensi Guru Non Penggerak Pada Sekolah Dasar di Kota Bontang”. Tesis. Program Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Bahrani, M.Pd. sebagai pembimbing I dan Dr. Siti Julaiha, S.Ag., M.Pd. sebagai pembimbing II.

Dalam konteks pendidikan, program guru penggerak adalah program pendidikan profesional guru yang diharapkan mampu menjadi katalis perubahan dalam seluruh aspek pendidikan. Guru penggerak bersama-sama kepala sekolah diharapkan mampu membangun kolaborasi dalam meningkatkan kompetensi guru non penggerak. Sebagaimana harapan besar pemerintah, begitu pula yang diharapkan terjadi pada Sekolah Dasar di Kota Bontang yang menjadi lokasi penelitian ini. Berangkat dari hal tersebut, tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peran guru penggerak terhadap peningkatan kompetensi guru non penggerak, pengaruh kompetensi kepala sekolah terhadap peningkatan kompetensi guru non penggerak, serta pengaruh peran guru penggerak dan kompetensi kepala sekolah terhadap peningkatan kompetensi guru non penggerak pada Sekolah Dasar di Kota Bontang.

Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif. Data penelitian diambil dari guru di 17 Sekolah Dasar Kota Bontang yang memiliki guru penggerak di dalamnya. Teknik pengumpulan data menggunakan angket atau kuisioner kepada 194 guru di sekolah tersebut. Metode pengambilan sampel ini menggunakan jenis Proporsionate Stratified Random Sampling. Teknik analisis data menggunakan software SPSS V.26 melalui uji statistik regresi linear berganda dengan tahapan uji normalitas, linearitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, uji t parsial dan uji f simultan antara variabel independen (peran guru penggerak dan kompetensi kepala sekolah) terhadap variabel dependen (peningkatan kompetensi guru non penggerak).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru penggerak memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan kompetensi guru non penggerak. Berdasarkan uji t parsial menunjukkan hubungan positif dengan t hitung 1,972 (lebih kecil dari t tabel 2,261) dan signifikansi 0,025. Dengan demikian guru penggerak memainkan peran krusial dalam mendorong peningkatan kompetensi guru non penggerak pada Sekolah Dasar di Kota Bontang. Begitupun dengan kompetensi kepala sekolah berdampak signifikan pada peningkatan kompetensi guru non penggerak. Hal tersebut terdapat dalam uji t yang menunjukkan pengaruh kuat dengan t hitung 27,806 (lebih besar dari t tabel) dan signifikansi 0,000. Kompetensi kepala sekolah dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah mereka. Demikian pula peran guru penggerak dan kompetensi kepala sekolah, keduanya secara bersama-sama mempengaruhi peningkatan kompetensi guru non penggerak dengan signifikan.

Hal tersebut berdasarkan hasil regresi yang menunjukkan F hitung 589,858 (lebih besar dari F tabel 3,15), signifikansi 0,000, dan R Square 0,861, menjelaskan bahwa 86,1% variabilitas peningkatan kompetensi guru non penggerak dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut. Melalui kerjasama yang erat, mereka dapat mengidentifikasi kebutuhan pengembangan profesional guru non penggerak dan merancang pelatihan yang sesuai, serta dapat melakukan tindak lanjut dan evaluasi untuk memastikan bahwa strategi yang diimplementasikan memberikan pengaruh yang signifikan.