GAYA KOMUNIKASI PENGAJAR PONDOK PESANTREN DI KOTA SAMARINDA (STUDI KOMPARASI PONPES AR-RAHMAH PUTRI DAN PONPES IHYA ULUMUDDIN PUTRA)
Abstract
Jalia, 2024. “Gaya Komunikasi Pengajar Pondok Pesantren di Kota Samarinda (Studi Komparasi Ponpes Ar-Rahmah Putri dan Ponpes Ihya Ulumuddin Putra)”. Skripsi, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Jurusan Penyiaran Islam, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Institut Agama Islam Negeri Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Amirullah, M.Ud. dan Ashrun Mubarak Malik, Lc. MA.
Penelitian ini mengeksplorasi perbedaan gaya komunikasi antara Pondok Pesantren Ar-Rahmah Putri dan Pondok Pesantren Ihya Ulumuddin Putra dalam konteks kehidupan sehari-hari santri. Fokus penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana elemen komunikasi Aristoteles: ethos, pathos, dan logos diterapkan oleh pengajar di kedua pondok pesantren dalam interaksi sehari-hari dengan santri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan wawancara mendalam untuk mengumpulkan data dari pengajar dan santri di kedua pondok pesantren. Data dianalisis untuk mengidentifikasi elemen komunikasi yang dominan dan bagaimana pendekatan tersebut mempengaruhi hubungan antara pengajar dan santri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Ar-Rahmah Putri lebih menekankan pada penggunaan elemen pathos dalam gaya komunikasi pengajarnya. Pengajar membangun hubungan emosional yang lemah lembut dengan santriwati, menciptakan ikatan emosional yang kuat yang membuat santriwati merasa dihargai dan termotivasi. Sebaliknya, di Pondok Pesantren Ihya Ulumuddin, pengajar lebih menekankan pada elemen ethos dengan memberikan teladan yang kuat, menunjukkan kredibilitas dan integritas dalam setiap tindakan dan ucapan mereka sehari-hari. Pendekatan ini membangun kepercayaan dan rasa hormat dari para santri melalui contoh nyata dari nilai-nilai yang diajarkan.
Pendekatan komunikasi di kedua pondok pesantren ini tidak hanya dipengaruhi oleh gender santri tetapi juga oleh nilai-nilai budaya dan pendekatan pendidikan yang dianut. Pendekatan yang menggunakan kasih sayang di Ar-Rahmah Putri menekankan kehangatan dan perhatian personal, sementara pendekatan yang lebih tegas di Ihya Ulumuddin Putra menekankan kedisiplinan dan konsistensi melalui teladan yang kuat dari pengajarnya. Pengajar di Ihya Ulumuddin Putra memberikan contoh nyata dalam tindakan dan ucapan sehari-hari, membangun kepercayaan dan rasa hormat dari santri. Keduanya bertujuan membangun karakter dan membentuk kepribadian santri dengan metode yang berbeda sesuai dengan konteks dan kebutuhan santri yang berbeda pula.