MANIPULASI SELF PRESENTATION DALAM MEDIA (STUDI PADA LIRIK LAGU IDOL KARYA AYASE)
Abstract
Dwi Nanda Ariska Putri, “Manipulasi Self Presentation dalam Media (Studi pada Lirik Lagu Idol Karya Ayase)”.
Skripsi, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda.
Pembimbing Satu: Prof. Dr. M. Abzar D, M.Ag
Pembimbing Dua: Bapak Saputranur, M.Sos.
Selama manusia berada dalam fase kehidupan, maka adalah hal yang wajar jika ia selalu terikat dengan orang lain, saling berinteraksi, saling berkomunikasi. Dalam proses komunikasi manusia saling bertukar pesan dan makna, namun ternyata, manusia tak hanya saling bertukar pesan, namun juga bertukar kesan. Ketika mempresentasikan diri dalam dunia nyata, manusia cenderung tanpa sadar menyiapkan dirinya untuk tampil ideal, namun di media, manusia cenderung telah mengonsep bagaimana menampilkan diri di depan orang lain. Sayangnya, presentasi diri di media terkadang melibatkan banyak hal seperti fitur-fitur platform, atau bahkan telah ada satuan baku berupa peraturan tertulis untuk merancang presentasi diri yang ideal di depan media. Presentasi diri di depan media yang telah mengalami berbagai dinamika inilah yang terkesan manipulatif.
Penelitian ini mengangkat persoalan presentasi diri yang manipulatif di media melalui lirik lagu populer berjudul Idol yang dibawakan oleh Yoasobi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran manipulasi diri dalam lagu Idol karya Ayase/Yoasobi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik analisis data semiotika Roland Barthes yang dikomparasikan dengan teori self presentation Erving Goffman berupa panggung depan dan panggung belakang. Pengumpulan datanya diperoleh dari dokumentasi berupa website lirik lagu yang menyajikan terkait lagu Idol karya Ayase/Yoasobi dan observasi terkait lagu itu sendiri, terkhusus sembilan bait di dalamnya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat manipulasi yang dilakukan seseorang utamanya ketika ia berada di panggung depan. Bentuk manipulasi ini ada dua, yakni secara verbal seperti menggunakan kata-kata rayuan berupa senyuman dan nonverbal seperti senyuman dan penampilan. Di panggung depan, idol harus menampilkan diri berdasarkan setting yang telah diatur. Adapun ketika berada di panggung belakang, seseorang cenderung bisa lebih jujur terhadap dirinya sendiri.