ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI ANAK USIA DINI DI KOTA SAMARINDA
Abstract
Masliyana, 2024. “Analisis Kemampuan Literasi Numerasi Anak Usia Dini di Kota Samarinda.” Tesis, Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Program Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Khojir, M.Si. sebagai pembimbing I dan Dr. Lina Revilla Malik, M.Si. sebagai pembimbing II.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya literasi numerasi diajarkan sejak anak usia dini dan menjadi salah satu aspek yang ditekankan pada Kurikulum Merdeka. Literasi numerasi adalah sebuah kecakapan seseorang dalam bernalar menggunakan bahasa dan matematika yang dilakukan melalui konsep bilangan serta kemampuan dalam mengoperasikan hitung pada matematika yang dimanfaatkan untuk memecahkan setiap persoalan di kehidupan sehari-hari. Pada satuan PAUD, anak mulai diajarkan membilang dengan konsep pembiasaan, yakni mengurut suatu objek secara sistematis. Namun, statistik yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik mengungkapkan bahwa sebagian besar anak usia 3–6 tahun di Indonesia dalam hal literasi numerasi, hanya 64,60% anak yang mencapai tingkat perkembangan yang diharapkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menginterpretasikan kemampuan literasi numerasi, strategi dalam menstimulasi, serta faktor pendukung dan penghambat literasi numerasi anak usia dini di Kota Samarinda.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif field research, menggunakan pendekatan fenomenologi dan bersifat deskriptif. Peneliti mengambil setting lokasi penelitian di TK Wijaya Kusuma, RA Ma’arif NU 005, dan RA Tunas Bengkuring. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan mengikuti pendekatan deskriptif yang mengacu pada kerangka analisis yang dirumuskan oleh Miles, Huberman, dan Saldana, yakni kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun keabsahan data dilakukan melalui uji kredibilitas dan triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, kemampuan literasi numerasi anak usia dini di Kota Samarinda mayoritas 84,21% anak sudah memiliki kemampuan yang muncul sesuai dengan harapan. Namun, ada sekitar 15,79% anak yang kemampuan literasi numerasinya belum muncul secara signifikan dan masih memerlukan intervensi pendidikan yang lebih mendalam untuk mencapai perkembangan yang optimal. Kedua, metode yang digunakan guru dalam menstimulasi kemampuan literasi numerasi anak usia dini di Kota Samarinda yaitu melalui metode bermain, metode cerita, bermain peran, penggunaan media audio visual, teknologi, Al-Qur’an, dan mengintegrasikan konsep literasi numerasi ke dalam kegiatan sehari-hari. Ketiga, faktor pendukung meliputi kurikulum yang menekankan pembelajaran dengan bermain, penggunaan metode pembelajaran yang kreatif dan beragam, kemampuan guru, kolaborasi antara guru, murid, dan orang tua, serta akses sumber daya dan sarana prasarana yang memadai. Sedangkan faktor penghambat adalah keterbatasan waktu dan perhatian dalam kelas, kurangnya keterlibatan orang tua, kondisi individual anak, kemampuan guru, dan kurangnya variasi dalam metode pengajaran.