STRATEGI GURU DALAM PEMBELAJARAN BERPIKIR KRITIS PADA ANAK USIA DINI DI TK KOTA SAMARINDA
Abstract
Noor Azizah, 2023. “Strategi Guru dalam Pembelajaran Berpikir Kritis pada Anak Usia Dini di TK Kota Samarinda”. Tesis. Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Hj. Robingatin, M.Ag sebagai pembimbing I dan Dr. H.M. Kusasi, M.Pd sebagai pembimbing II.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pendidikan saat ini yang cenderung menekankan bahwa pengembangan dan pengajaran berpikir kritis hanya dilakukan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi, sementara pada anak usia dini hal ini kurang diperhatikan. Padahal, kemampuan berpikir kritis sudah mulai berkembang sejak anak mampu berpikir asosiatif dan membentuk pemikiran yang mengarah pada perilaku tertentu. Oleh karena itu, menanamkan kemampuan berpikir kritis sejak dini menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk menganalisis perkembangan berpikir kritis pada anak usia dini di Samarinda, (2) untuk menganalisis bagaimana strategi guru TK dalam pembelajaran berpikir kritis pada anak usia dini di Samarinda, dan (3) untuk menganalisis faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran berpikir kritis pada anak usia dini. Penelitian ini menginvestigasi strategi guru dalam pembelajaran berpikir kritis pada anak usia dini di TK Kota Samarinda dengan mengambil penelitian di tiga sekolah yaitu TK Islamic Center Samarinda, TK Ittihad Samarinda, dan TK Fastabiqul Khairat Samarinda.
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu kondensasi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan/verifikasi. Untuk pengujian keabsahan data digunakan teknik triangulasi data.
Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) pada perkembangan berpikir kritis ditemukan bahwa anak-anak menunjukkan rasa ingin tahu yang kuat, sering bertanya dengan pertanyaan mendalam, memiliki kemampuan menganalisis informasi, mau mengeksplorasi ide-ide, berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, dan mampu memecahkan masalah secara mandiri; (2) strategi guru dalam memotivasi berpikir kritis anak usia dini menunjukkan pendekatan yang beragam dalam merangsang berpikir kritis anak-anak. Masing-masing strategi memiliki keunikan dan manfaatnya sendiri. Pendidik memiliki beragam alat dan teknik yang dapat digunakan untuk merangsang berpikir kritis pada anak-anak, dan kombinasi strategi yang beragam dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih kaya dan mendalam; (3) faktor pendukung dalam pembelajaran berpikir kritis anak meliputi dukungan orang tua, kolaborasi dengan rekan guru, sumber daya yang memadai, komunikasi yang baik antara ibu dan anak, penggunaan strategi pembelajaran kreatif, dan dorongan positif. Namun, ada faktor penghambat yang juga perlu diperhatikan, seperti keterbatasan waktu, kurangnya pelatihan dalam pengajaran berpikir kritis, tekanan akademik yang berlebihan, miskomunikasi dengan orang tua, dan kendala dalam lingkungan belajar.