Show simple item record

dc.contributor.authorANJELLY, ANJELLY
dc.date.accessioned2025-09-23T00:29:09Z
dc.date.available2025-09-23T00:29:09Z
dc.date.issued2023-04
dc.identifier.urihttp://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/5346
dc.description.abstractAnjelly, 2023. “Tradisi Bagawai Uwat di Kelurahan Bebanir Bangun Kabupaten Berau dalam Perspektif Kaidah Al-Adah Muhakkamah”. Skripsi, Program Studi Hukum Keluarga, Jurusan Ilmu Syariah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Drs. H. Materan, M.H.I. selaku pembimbing I dan Akhmad Sofyan, S.H.I., M.H. selaku pembimbing II. Latar belakang penelitian ini adalah adanya tradisi Bagawai Uwat yang dilakukan masyarakat di Kelurahan Kampung Bebanir Bangun. Tradisi Bagawai Uwat ini sudah sejak lama berada dalam kegiatan kehidupan setiap tahunnya di Kampung Bebanir Bangun yang wajib untuk dilakukan. Namun dalam tradisi Bagawai Uwat ini peneliti menemukan keraguan dengan tujuan masyarakat melakukan tradisi ini, apakah tradisi ini sesuai dengan pandangan syariat Islam khususnya dalam Kaidah Al-Adah Muhakkamah. Maka dari itu peneliti perlu melakukan penelitian terhadap tradisi yang terjadi di dalam masyarakat agar dapat memahami hukum dari tradisi yang dilakukan. Berdasarkan hal itu, peneliti mengambil tujuan penelitian: pertama, bagaimana proses pelaksanaan tradisi Bagawai Uwat yang dilakukan masyarakat Kampung Bebanir Bangun; kedua, apa saja yang menjadi faktor-faktor yang mendukung masih dilakukannya tradisi Bagawai Uwat; dan ketiga, bagaimana perspektif Kaidah Al-Adah Muhakkamah tentang tradisi Bagawai Uwat yang dilakukan masyarakat Kampung Bebanir Bangun. Penelitian ini menggunakan penelitian hukum empiris normatif dengan metode penelitian lapangan (field research) deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer berupa wawancara dengan masyarakat khususnya pelaku di Kelurahan Kampung Bebanir Bangun, dan data sekunder berupa buku, jurnal, Al-Qur’an, hadis, skripsi, internet serta bahan informasi lainnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah menurut Miles dan Huberman meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dari data yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, prosesi pelaksanaan tradisi Bagawai Uwat yang dilakukan masyarakat di Kelurahan Kampung Bebanir Bangun adalah dengan membuat miniatur perahu yang diisi makanan dengan semua syarat yang sudah lengkap. Tradisi ini bertujuan agar kampung serta keluarganya terlindungi dan mendapat keselamatan dari gangguan makhluk gaib yang masyarakat percayai dapat menjadi pelindung dari bala. Kedua, tradisi ini membawa pengaruh yang negatif sehingga sudah termasuk ke dalam perbuatan musyrik, di mana masyarakat mempercayai tradisi yang dibawa oleh nenek moyang. Ketiga, pada dasarnya tradisi ini sudah menyimpang dari akidah Islam dan tidak didasari pada hukum adat yang sahih. Maka dari itu dalam Kaidah Al-Adah Muhakkamah, tradisi yang dilakukan masyarakat masuk ke dalam hukum fasid karena mereka sudah menduakan Allah Swt. dikarenakan adanya kepercayaan terhadap makhluk gaib yang dapat memberikan keselamatan selain Allah Swt.en_US
dc.publisherUINSI Samarindaen_US
dc.subjecttradisi Bagawai Uwat, Kaidah Al-Adah Muhakkamah, masyarakat, akidah Islam.en_US
dc.titleTRADISI BAGAWAI UWAT DI KELURAHAN KAMPUNG BEBANIR BANGUN KABUPATEN BERAU DALAM PERSPEKTIF KAIDAH ‘AL-ADAH MUHAKKAMAHen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record