PESAN TOLERANSI DALAM FILM BIDADARI MENCARI SAYAP
Abstract
Andi Madurapas Muhaimin Hafidz, 2022. “Pesan Toleransi Dalam Film Bidadari Mencari Sayap”. Skripsi, Jurusan Penyiaran Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Hj. Sy. Nurul Syobah, M.Si dan Sabiruddin, M.A.
Latar belakang penelitian ini untuk melihat bagaimana media berperan penting dalam membantu mensosialisasikan tentang meningkatkan kesadaran toleransi. Dimana untuk membantu mengurangi kasus intoleransi tersebut tentu perlu ada pesan-pesan toleransi yang disampaikan kepada masyarakat luas bahwa toleransi itu penting dalam menjaga persatuan bangsa terutama di Indonesia, karena memiliki begitu banyak perbedaan. Adapun yang menjadi rumusan masalah ialah bagaimana pesan toleransi digambarkan dalam film Bidadari Mencari Sayap. Sedangkan tujuan dari penelitian ini ialah ingin mengetahui pesan toleransi yang digambarkan dalam film Bidadari Mencari Sayap.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan dokumentasi. Dalam melakukan teknik analisis data, penelitian ini menggunakan teori Charles Sanders Peirce.
Hasil yang dapat diperoleh dari penelitian ini ialah bahwa dalam penelitian ini menggunakan teori Charles Sanders Peirce pada film Bidadari Mencari Sayap terdapat pesan toleransi menghargai keyakinan orang lain yang digambarkan pada scene pertama ketika Ferry menghargai keputusan Reza yang menolak ketika diajak untuk makan bersama di hari perayaan Imlek. Selanjutnya, menghargai keyakinan orang lain terlihat pada scene ketiga, yakni bagaimana seseorang yang berbeda agama menghargai seorang muslim yang tidak dapat memakan makanan haram. Kemudian pada scene keempat juga terdapat pesan toleransi menghargai keyakinan orang lain, yakni saling memaafkan dan memahami setelah berbeda pendapat mengenai keyakinan tentang haram dan halal. Terakhir, pada scene keenam pesan toleransi menghargai keyakinan orang lain digambarkan dengan memperlihatkan bahwa memahami seseorang yang belum dapat melakukan hal yang baru dia pelajari, seperti menggunakan hijab, adalah bentuk dari menghargai keyakinan orang lain.
Pesan toleransi setuju akan perbedaan digambarkan pada scene kedua yang memperlihatkan bagaimana masyarakat saling memahami meskipun berbeda-beda etnis, suku, budaya, dan agama, namun bisa berkumpul di satu tempat yang sama. Selanjutnya, pada scene kelima pesan toleransi setuju akan perbedaan digambarkan bahwa saling berbeda keyakinan maupun budaya namun saling tolong-menolong atau membantu menunjukkan rasa setuju akan perbedaan.
