Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Bermain Bola Di KB Kelas B Pesantren Anak Sholeh Ibadurrahman Tenggarong Seberang
Abstract
Mey Nur Firdaus, 2017.Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar
Melalui Bermain Bola Di KB Kelas B Pesantren Anak Sholeh Ibadurrahman
Tenggarong Seberang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda.Penelitian ini
dibimbing oleh Ibu Dra.Hj.Ananiah M,M.Pd sebagai pembimbing I dan Ibu
Juhairiah, M.Pd sebagai pembimbing II.
Latar belakang masalah ini adalah kurangnya upaya guru dalam
meningkatkan motorik kasar anak, peneliti memanfaatkan secara langsung
media permainan bola sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan motorik
kasar anak usia dini di KB Kelas B Pesantren Anak Sholeh Ibadurrahman
Tenggarong seberang. Menjadi rumusan masalah yaitu bagaimana upaya guru
meningkatkan kemampuan motorik kasar melalui bermain bola di KB Kelas B
Pesantren Anak Sholeh Ibadurrahman Tenggarong Seberang. Tujuan penelitian
ini untuk memperbaiki proses pembelajaran dan upaya guru untuk
meningkatkan motorik kasar anak melalui bermain bola di KB Kelas B
Pesantren Anak Sholeh Ibadurrahman Tenggarong Seberang. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi.
Hasil yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa upaya guru
meningkatkan kemampuan motorik kasar anak melalui bermain bola di KB
kelas B Pesantren Anak Sholeh Ibadurrahman Tenggarong Seberang dapat
dinilai cukup baik walaupun belum terlaksana dengan sempurna namun upaya
guru meningkatkan motorik kasar anak sedikit banyak telah diwujudkan oleh
sekolah tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa meningkatkan kemampuan
motorik kasar melalui bermain bola di Kb Kelas B Pesantren Anak Sholeh
Ibadurrahman ternyata cukup baik, terlihat dari aspek melempar bola sesuai
tahap ketinggian, menangkap bola dengan tepat, memasukkan bola kedalam
ring(gawang) dan bermain bola secara berkelompok walaupun menghadapi
kesulitan. Hal ini terlihat dari sikap anak yang merasa senang dan gembira
selama pelaksanaan kegiatan. Disarankan pada guru KB untuk memberikan
bimbingan dan memberikan hal yang baru yang lebih kreatif dalam
meningkatkan motorik kasar agar anak lebih termotivasi dan senang mengikuti
kegiatan pembelajaran.