Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Sullamul Hidayah Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Lilis Setyaningsih, 2019. “Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Sullamul Hidayah Samarinda. Skripsi, Jurusan Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda”. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Zamroni, M.Pd dan Dr. Hj. Ity Rukiyah, M.Si.
Latar belakang penelitian ini adalah kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menunjang konsentrasi belajar siswa. Dalam Peraturan Menteri No. 24 Tahun 2007 terdapat tentang standar sarana dan prasarana yang telah ditetapkan. Pada MI Sullamul Hidayah bahwa sarana dan prasarana belum memenuhi standar yang telah ditetapkan. Kondisi keterbatasan sarana dan prasarana yang ada membutuhkan pengelolaan yang baik agar semua sarana dan prasarana dapat terpenuhi. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Sullamul Hidayah Samarinda.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data adalah analisis data yang digunakan oleh Miles dan Humberman yaitu dilakukan dengan tiga tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Lokasi penelitian adalah di Madrasah Ibtidaiyah Sullamul Hidayah Samarinda dengan narasumber Kepala Sekolah dan Kepala Tata Usaha.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Sullamul Hidayah Samarinda dilakukan dengan menggabungkan beberapa bidang dalam satu ruangan karena keterbatasan tempat yang dimiliki. Sarana dan prasarana yang ketersediaanya terbatas digunakan secara bersama-sama. Untuk kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan disekolah pihak sekolah menyewa tempat lain untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Prasarana ruang kelas yang jumlah peserta didiknya lebih dari 28 siswa manajemenya dilakukan dengan mengatur meja secara berkelompok-kelompok sehingga kelas terasa lebih luas.