Strategi Kepala Sekolah dalam Membentuk Karakter Siswa di SMPN 8 Samarinda.
Abstract
ABSTRAK
Anggun Tri Wahyuni, 2022, Strategi Kepala Sekolah dalam Membentuk Karakter Siswa di SMPN 8 Samarinda. Skripsi Prodi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. penelitian ini dibimbing oleh Bapak Drs, Khairul Saleh, M.Ag sebagai pembmbing I dan Bapak Muhammad Ridho M, M.Pd.I sebagai pembimbing II.
Latar belakang masalah dalam penelitian ini ialah SMPN 8 Samarinda adalah sekolah yang sudah menerapkan pembelajaran ofline yang sebelumnya para siswa hanya melakukan pembelajaran dirumah yang membuat karakter siswa sangat sulit diawasi dan dikontrol. Hal ini tentunya membuat kepala sekolah memulai untuk merencanakan kembali strategi dalam pembentukan karakter siswanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang dilakukan kepala sekolah dalam pembentukan karakter siswa dan mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan karakter siswa di SMPN 8 Samarinda.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif jenis deskriptif. Sumber data adalah kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adaalah pengumpulan data, kondensasi data, display data, kesimpulan. Uji keabsahan data dalam peneltian ini menggunakan triangulasi yang terdiri dari triangulasi sumber, teknik, dan waktu.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bahwa strategi kepala sekolah dalam pembentukan karakter siswa di SMPN 8 Samarinda meliputi pertama, perencanaan, yang diikuti seluruh guru dan staf dalam kegiatan rapat diantaranya strategi perencanaan dalam membentuk karakter siswa ialah membuat tata tertib, program BK, memfokuskan dalam bidang keagamaan dan penerapan 7S, kemudian kedua, pelaksanaan, dilakukan dengan penerapan pembiasaan dalam lingkungan sekolah seperti pembacaan doa sebelum pembelajaran, mengucap salam ketika guru memasuki kelas, dan memberi hukuman kepada siswa yang melanggar peraturan, kemudian keteladanan para guru untuk memberikan contoh baik seperti berpakaian rapih, tidak terlambat, dan berprilaku baik. Ketiga, pengawasan, hal ini dilakukan oleh kepala sekolah dengan seluruh guru dan bekerjasama dengan orang tua. Keempat, evaluasi yaitu kepala sekolah bersama dengan guru melakukan rapat terkait pembentukan karakter siswanya setiap enam bulan sekali, guna mengatasi permasalahan siswa. Faktor pendukung dalam hal ini ialah kerjasama dan rasa kepedulian antar kepala sekolah, guru, orangtua, serta kesadaran para guru untuk menjadi tauladan. Selain itu terdapat faktor penghambat yaitu banyaknya jumlah siswa, proses pembelajaran masih belum sepenuhnya, tidak tentunya komunikasi secara online dengan orang tua.