Manajemen Sarana dan Prasarana Dalam Proses Pembelajaran di SMK Negeri 19 Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Rosini Bovi Islamiah, 2022. “Manajemen Sarana dan Prasarana Dalam Proses Pembelajaran di SMK Negeri 19 Samarinda”. Skripsi, Program studi Manajmen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda”. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Suratman, M.Pd dan Maulida Ulfa Hidayah, M.Pd.
Peningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah terdapat beberapa faktor yang sangat mempengaruhinya. Salah satu faktor tersebut adalah adanya sarana dan prasarana pendidikan yang merupakan bagian penting dari sebuah lembaga pendidikan. Oleh karena itu diharapkan kepada semua sekolah agar mengelola sarana dan prasarana pendidikan yang baik yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan adanya manajemen sarana dan prasarana pendidikan yang baik, maka semua fasilitas pendidikan selalu dalam kondisi siap pakai pada saat dibutuhkan, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien dan tercapailah tujuan pendidikan.
Jenis penelitian ini kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 19 Samarinda. Sumber data primer adalah wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasaran dan sumber data sekunder adalah kepala sekolah, dan guru. Teknik pengumpulan data yang di gunakan ialah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles Huberman dan Saldana, meliputi empat tahap, pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasannya manajemen sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran di SMK Negeri 19 Samarinda sudah berjalan sejak lama dan manajemen sarana dan prasarananya pun sudah berjalan sesuai peraturan yang telah ditetapkan: (1) perencanaan sarana dan prasarana pendidikan dalam proses pembelajaran melalui analisis kebutuhan (evaluasi diri sekolah), dan analisis prioritas. (2) pengadaan sarpras dalam proses pembelajaran bersumber pada reparasi, dana pemerintah, sumbangan masyarakat, peminjaman barang; dan dengan memperhatikan kualitas serta fungsi pada proses pembelajaran.(3) penginventarisasi sarpras dalam proses pembelajaran seperti pencatatan kode, jumlah, harga barang dan lain sebagainya dengan tujuan untuk pengendalian sarana dan prasarana sekolah.(4) pemeliharaan sarpras dalam proses pembelajaran melalui pemeliharaan sehari-hari melibatkan guru dan siswa sasarannya buku pelajaran, ruang kelas, alat pembelajaran; dalam pemeliharaan berkala mencakup pemeliharan gedung sekolah, penggantian kursi, meja, LCD (liquid crystal display) dan komputer.(5) penghapusan sarpras dalam proses pembelajaran sudah dilakukan dengan baik melalui prosedur penghapusan dan memperhatikan beban kerja tenaga pendidik. Kemudian dana yang digunakan ialah melalui BOSDA (bantuan operasional sekolah daerah), BOSNAS (bantuan oprasional sekolah nasional) dan TAKOLA ( aplikasi manajeman pengelolan program bantuan pemerintah yang di kelola oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan yang meliputi proses Pengusulan, Petentapan, hingga Pelaporan pelaksaan program bantuan)