dc.description.abstract | ABSTRAK
Wahdania, 2021. “Problematika Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Nahdatul Ulama 003 Samarinda. Skripsi, Jurusan Pendidikan Madrasah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda”. Penelitian ini dibimbing oleh Gianto, M.Pd, dan Saipul Hadi, M.Pd.I.
Pembelajaran daring memiliki problem atau masalah tersendiri yang kerap dirasakan oleh murid, orang tua dan guru. Sepanjang pandemi ini MI Ma’arif NU 003 Samarinda tarutama di kelas V telah melaksanakan pembelajaran daring, sehingga pada penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19, problematika yang muncul dalam pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19, dan untuk mengetahui solusi yang ditempuh untuk menyelesaikan permasalahan pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 kelas V di MI Ma’arif NU 003 Samarinda.
Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh dengan wawancara peserta didik, orang tua, dan guru. Observasi pembelajaran melalui whatsapp group/Google Classroom, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk mengecek keabsahan data digunakan uji credibility dengan meningkatkan ketekunan dan menggunakan bahan refrensi.
Berdasarkan penelitian telah diketahui pelaksanaan pembelajaran daring di MI Ma’arif NU 003 Samarinda dilakukan melalui whatsapp group dan google classroom. Penyampaian materi pelajaran diberikan melalui video pembelajaran, dan dilanjutkan dengan pemberian tugas harian yang dikumpulkan dengan cara difoto dan dikirimkan ke google classroom. Problematika yang terjadi selama pembelajaran daring untuk peserta didik adalah kurangnya semangat belajar, kesulitan memahami materi pelajaran dan kurangnya motivasi belajar. Sedangkan untuk orang tua adalah kesulitan memahami teknologi dan kesulitan membagi waktu untuk mendampingi peserta didik belajar dan kurangnya sarana dan prasarana. Kemudian untuk guru adalah masalah kompetensi guru, keterbatasan guru mengontrol peserta didik secara langsung dan kesulitan memberikan penilaian murni. Solusi untuk mengatasi problematika pembelajaran daring diantaranya adalah menumbuhkan self regulating, menyiapkan materi yang mudah, kerjasama antara orang tua dan guru dalam meningkatkan motivasi belajar, mendampingi peserta didik belajar, mengatasi kurangnya sarana dan prasarana orang tua, mengontrol proses belajar daring peserta didik, memberikan sosialisasi kepada orang tua mengenai IT, guru mengikuti pelatihan atau seminar mengenai ilmu TIK, dan melakukan kunjungan ke rumah peserta didik. | en_US |