Implementasi Ice Breaking Dalam Memotivasi Siswa SD Islamic Center Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Putri Dita Oktavianie 2022. “Implementasi Ice Breaking Dalam Memotivasi Siswa SD Islamic Center Samarinda”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Madrasah, Program Studi pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, di bawah bimbingan bapak Drs. Khairul Saleh, M.Ag selaku pembimbing I dan ibu Rabiatul Adawiyah, M.Pd selaku pembimbing II.
Penelitian ini di latar belakangi dari kondisi pada SD Islamic Center Samarinda yaitu siswa belum siap mengikuti pembelajaran, adanya siswa yang kurang semangat (motivasi) dalam mengikuti pembelajaran, hingga tidak mau datang kesekolah. Hal ini disebabkan kurangnya pemberian motivasi oleh pengajar kepada siswa, para siswa yang terlalu lelah mengikuti pelajaran akan semakin tidak senang mengikuti pembelajran yang monoton. Oleh karena itu penelitian ini bertujan untuk mengetahui implementasi Ice Breaking dalam memotivasi belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dari penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan murid dari SD Islamic Center Samarinda. Data tersebut diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, kondensasi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian implementasi Ice Breaking dalam memotivasi belajar siswa di SD Islamic Center Samarinda. Pertama, Pada SD Islamic center peneliti melihat adanya peserta didik yang kurang motivasi, untuk itu pihak sekolah membantu para guru dengan mengadakan pelatihan tentang Ice Breaking. Hal tersebut seperti yang diharapkan oleh kepala sekolah yaitu agar visi dan misi sekolah bisa terwujud. Ice Breaking pada sekolah ini memiliki beberapa macam mulai dari bernyanyi, bertepuk, menari, tebak-tebakan, dan games yang bias mengasah otak yang dilakukan di Indoor atau Outdoor. Kedua, Implementasi Ice Breaking pada kelas 1, 2, 3 dan kelas 4, 5, 6 memiliki perbedaan seperti untuk kelas 1, 2, 3 lebih banyak implementasi Ice Breaking bernyanyi, menari dan tepukan, adapun games dan tebakan dengan level mudah. Sedangkan pada kelas 4, 5, 6 lebih banyak melakukan implementasi Ice Breaking seperti games mengasah otak dan tebak-tebakan dengan level diatas kelas 1, 2, 3. Pada kelas 4, 5, 6 jarang melakukan implementasi Ice Breaking seperti bernyanyi, menari dan tepukan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan fisik motorik, kognitif, perilaku dan kepribadian setiap kelas atau peserta didik yang berbeda-beda. Ketiga, Pada implementasi Ice Breaking terdapat kelemahan yaitu para pengajar kurang memanajemen waktu dalam implementasi Ice Breaking dikarenakan salah dalam pemilihan Ice Breaking. Sedangkan, pada keunggulan implementasi Ice Breaking akan membuat waktu yang panjang terasa cepat dilalui, membangkitkan dampak yang menyenangkan dalam pembelajaran, Dapat digunakan secara spontan atau terkonsep, membuat suasana menjadi kompak antara pengajar dan peserta didik, dan dapat memotivasi peserta didik.