Strategi Kiai dalam pengembangan usaha Pesantren Al Arsyadi Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara.
Abstract
ABSTRAK
Sulaiman Hasril, 2022, Strategi Kiai dalam pengembangan usaha Pesantren Al Arsyadi Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara. Skripsi, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Univesitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Khojir, M.Si selaku pembimbing 1 dan Dr. Akhmad Muadin, M.Pd selaku pembimbing 2.
Pesantren Al Arsyadi Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan Lembaga Pendidikan Islam swasta yag dirintis pada tahun 2009 hingga sekarang, Dalam perkembangan Pesantren yang berperan penting ialah Kiai/Pengasuh Oleh karena itu Kiai harus bisa mengembangkan usaha dalam pesantren sebagai penunjang dalam perkembangan pesantren. Usaha tersebutlah dapat dikembangkan agar perkembangan pesantren lebih cepat dan efektif. Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui strategi Kiai dalam pengembangan usaha Pesantren Al Arsyadi Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara.
Teknis Penelitian ini adalah dekstriptif kualitatif. Lokasi penelitian terletak di Pesantren Al Arsyadi Samboja Kabupaten Kartanegara, dengan sumber Kiai/Pengasuh, Sekretaris dan Kepala Madrasah MTs Pesantren Al Arsyadi Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara, Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian analisis data mengikuti Langkah Miles dan Hubarman yang terdiri dari pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi Kiai dalam pengembangan usaha Pesantren Al Arsyadi Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu 1) Perencanaan yang dilaksanakan sudah baik yakni mendirikan suatu usaha dengan bidang yang berbeda dan mengembangkan usaha air galon jadi air kemasan seperti air gelas, botol dan lain sebagainya, 2) Pengambilan keputusan dalam pengembangan usaha yaitu usaha air kemasan dilaksanakan dengan musyawarah terhadap bawahannya sehingga dapat bersifat adil, dan mengidentifikasi permasalahan dalam bidang usaha yang dilaksanakan, 3) faktor pendukung dalam pengembangan usaha pesantren ini terletak pada Kiai yang memiliki ilmu atau kreatif dalam pengembangan usaha pesantren dan hambatan dalam pengembangan usaha Pesantren ini yakni permodalan dalam pengembangan usaha Pesantren.